Kebetulan, Bunga memang dijadikan duta untuk produk kecantikan itu. "Kami mengangkat tema finding true romance atau menemukan cinta sejati. Sama persis dengan kehidupan nyata Bunga yang memang duta produk kecantikan ini. Jadi, kenapa tidak sekalian dibuat saja?" tutur Menurut Silvia dari Ogilvy & Mother, biro iklan yang menelurkan konsep pembuatan iklan itu.
Mini seri ini merupakan rekonstruksi peristiwa romantis Bunga and Ashraff. "Isi dari notes-notes dalam iklan, aslinya memang seperti itu. Apa yang mereka omongkan, juga sama. Sampai saat Ashraff melamar Bunga di tepi sebuah kolam pun, kami reka ulang secara sama persis," cerita Silvia.
Iklan yang diproduksi sesaat setelah Idul Fitri ini, diakui Silvia syutingnya dipersiapkan dalam waktu sangat singkat. "Cuma dikebut dalam seminggu." Yang lebih susah, lanjutnya, menyelaraskan jadwal Bunga dan Ashraf. "Maklum, keduanya, kan, artis. Apalagi, mereka waktu itu juga sedang sibuk mempersiapkan pernikahan. Baru dua hari syuting, Bunga sakit pula," ucapnya merujuk pada harus dirawatnya Bunga di rumah sakit karena gejala tipus selama beberapa hari.
Sakitnya Bunga mau tak mau berdampak pada produksi yang tengah berlangsung. Di sisi lain, iklan sudah harus tayang. Alhasil, kata Silvia, harus ada beberapa bagian yang dibuang karena belum sempat terekam gambarnya.
Bagian manakah itu? "Pokoknya, ada yang harus dibuang, tapi tidak memengaruhi garis besar ceritanya, kok," kilahnya.
Iklan berformat mini seri ini dibuat sebanyak tiga episode dan ditayangkan di stasiun teve hingga 8 Desember 2008. Episode pertama bercerita tentang awal perkenalan Bunga dan Ashraf di sebuah stasiun teve di Malaysia yang membuahkan benih-benih cinta (terjadi di tahun 2007, Red.). Episode kedua menceritakan soal keinginan Ashraf untuk menikahi Bunga dan persiapan pesta pernikahan mereka, sementara episode terakhir ditutup dengan cerita pesta pernikahan yang berakhir bahagia.
"Mereka berdua sangat senang saat pertama kali ditawari ide ini. Hitung-hitung ini sebagai kenang-kenangan mereka, ya," tambah Silvia mengenai reaksi Bunga dan Ashraf ketika mendengar ide Ogilvy.
Tak tanggung-tanggung, mini seri yang total berdurasi 6 menit 30 detik ini digarap Teddy Soeriaatmadja, sutradara yang menangani film layar lebar Banyu Biru dan Badai Pasti Berlalu. "Treatmentnya memang seperti membuat film layar lebar, bukan iklan. Kami juga tidak mau iklan ini terlihat seperti iklan yang biasa," kata Silvia mengakhiri percakapan. Ajeng
Foto : Dok. Ponds