"Yang ada di KPU hanyalah keterangan bahwa ia bersekolah di sana. Surat keterangan yang ditandatangani langsung oleh kepala sekolah (pimpinan perguruan tinggi-Red)Wulan itu rupanya dikira ijazah palsu, padahal beda. DPP telah mengirimkan surat ke KPU bahwa Wulan Guritno sedang menyelesaikan proses ijazahnya," katanya Yoga saat dihubungi Selasa (28/10) sore.
Menurut dia, lamanya pengurusan ijazah tersebut disebabkan di London tengah liburan musim panas (summer holiday), sementara waktu pendaftaran caleg saat itu sudah mendekati batas akhir. DPP PAN sendiri menyerahkan sepenuhnya kepada KPU, apakah surat keterangan yang disertakan Wulan, sembari menunggu ijazahnya, bisa diterima atau tidak. "Sekarang tergantung KPU. Kami harap KPU bisa memberi bagi Wulan untuk mengurusnya. Karena, ijazahnya kan ada di Inggris, bukan di Glodok," tutur Yoga.
Mengenai adanya perbedaan nama dalam ijazah yang diduga palsu dengan nama di KTP, kata Yoga, kemungkinan yang dimaksud adalah nama Wulandari dan Wulan Guritno. Di London, Wulan dikenal dengan nama Wulan Guritno. Sedangkan nama di KTP tertera Wulandari. (yus) wartakota
Foto : Dok. Nova