Dari Balik Kaca, Mereka Mengirim Isyarat yang Melegakan...

By Sukrisna [cak KRIS], Selasa, 14 Juli 2015 | 04:13 WIB
Lambaian dan anggukan kepala sudah melegakan para pembesuk korban kebakaran PT mandom. (Sukrisna [cak KRIS])

Tabloidnova.com Anggukan kecil dari korban kebakaran yang berbaring di dalam ruang Intensive Care Unit (ICU) sudah cukup membuat pembesuk merasa lega. Mereka masih bisa melihat kerabat mereka selamat.

Meski tidak bisa mendekat, melihat langsung kondisi korban dari balik jendela kaca ruang tunggu besuk Intensive Care Unit (ICU) dewasa gedung Instalasi Bedah Pusat (IBP) RSCM itu, cukup melegakan pihak keluarga.

"Saya yakin dia tersenyum meski bibirnya belum bisa digerakkan," kata Didi, salah satu kerabat korban, Minggu (12/7/2015).

Bersama Didi, beberapa pembesuk lainnya ikut menyesaki ruang tunggu ICU lantai dua gedung IBP tersebut. Di dalam ruang yang diperkirakan berukuran 15x8 meter persegi itu terdapat beberapa ranjang yang terisi penuh pasien. Namun, hanya empat pasien luka bakar pabrik PT Mandom yang dirawat di sana.

Mereka yang membesuk hari ini harus bersabar untuk masuk ke dalam ruangan. Pasalnya, dokter jaga hanya mengizinkan pembesuk untuk masuk satu per satu. Belum lagi antrean panjang pembesuk yang berdatangan, mulai dari kerabat, kenalan hingga tetangga korban.

"Cuma satu orang aja yang boleh masuk. Jadi, ya kita nunggu aja giliran masuk," ujar salah satu kerabat Sukarto (60), salah satu korban luka bakar.

Pantauan Kompas.com, beberapa pembesuk menggunakan kode isyarat tangan untuk melambai ke arah korban yang masih sadar. Kebanyakan dari kondisi tangan korban yang mengalami luka bakar diplester dan tidak bisa digerakkan.

"Tuh, dia ngangguk, bearti enggak apa-apa," ungkap salah satu kerabat korban sambil mengacungkan jempol.

Salah satu pembesuk terlihat memanjat kursi untuk melihat kondisi keluarganya yang berada di ranjang yang agak jauh. Suster jaga yang ada di ruangan langsung menegurnya.

"Eh, disuruh turun tuh sama susternya. Jangan naik ke kursi," ujar orangtua salah satu pembesuk mengingatkan anaknya untuk turun.

Di tempat lain, ruang High Care Unit (HCU) Gedung A lantai 6, ada empat pasien yang dirawat di sana. Salah satunya, Yusmi (23), warga Tambun Selatan, Bekasi. Waktu besuk yang ada tak disia-siakan ibu kandungnya, Amida (45), untuk melihat langsung kondisi putri sulungnya.

Yusmi yang mengalami luka bakar 35 persen itu terbaring dengan kedua tangan diperban. Kondisi wajahnya terlihat gosong, serta sebuah selang oksigen menutupi mulut untuk membantunya bernapas.