Sintya Hermawan (6), gadis cilik yang diculik oleh orang tak dikenal di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Kramatjati, Jakarta Timur, tiba-tiba pulang diantar oleh sopir taksi, Selasa (21/7/2015) pagi. Namun, ketika diajak bicara, Sintya tak menjawab. Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengatakan, setelah tiba subuh tadi, ada indikasi Sintya mengalami trauma. "Kondisi anak enggak mau ketemu sama orang baru. Anak-anak ini ditanya-tanya belum mau ngomong dan diajak pergi enggak mau. Dia selalu bilang, saya mau pulang ke rumah di Condet," kata Erlinda di Mapolsek Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa pagi ini. Saat ini Sintya dibawa ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Kepolisian Resor Jakarta Timur. Sintya akan diperiksa setelah diantar pulang oleh pengemudi taksi Blue Bird dari Pekayon, Bekasi.
"Anak (Sintya) sedang dalam pemeriksaan. Saat ini sedang dalam perjalanan ke Mapolres Unit PPA Jakarta Timur. Yang akan dikedepankan akan kita lakukan pemeriksaan secara fisik psikis," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/7).
Pemeriksaan sekaligus pemulihan Sintya melibatkan berbagai instansi, di antaranya Komisi Nasional Perlindungan Anak, Kementerian Sosial, dan instansi lainnya. Saat ini polisi baru memeriksa empat saksi. Empat saksi tersebut guna mengungkap penculik Sintya.
"Kita sudah memeriksa empat saksi. Dua saksi dari sekuriti, satu saksi operator CCTV, dan satu saksi dari pihak keluarga, yakni ayahnya," kata Iqbal.
Sintya Hermawan (6), gadis cilik yang dikabarkan diculik dari Pusat Grosir Cililitan (PGC), Kramatjati, Jakarta Timur, telah pulang pada Selasa (21/7) pukul 06.00 WIB. Sintya dititipkan seorang pria kepada pengemudi taksi Blue Bird di Pekayon, Bekasi, untuk diantar pulang ke rumahnya.
(Robertus Belarminus/Kahfi Dirga Cahya)