Rumah Desta dan Natasha, Pernik Serba Inggris

By nova.id, Sabtu, 15 Agustus 2015 | 04:10 WIB
Griya, Rumah Desta dan Natasha, Pernik Serba Inggris (Foto: Adrianus Adrianto / NOVA) (nova.id)

Tabloidnova.com - Pasangan Desta dan Natasha Rizki memiliki hobi yang sama, menyukai pernak-pernik dari negara Inggris. Mulai dari poster, The Beatles, Liverpool, bantal, pajangan dan banyak lagi. Hobi keduanya sudah dilakukan sebelum menikah. Setelah menikah hobi tersebut tidak berhenti, bahkan koleksi keduanya menjadi pajangan menarik di town house mereka yang terletak di daerah Jeruk Purut, Jakarta Selatan.   

Natasha yang akrab dipanggil Chacha ini bercerita, hanya ada 7 rumah di  tempat mereka tinggal. Menurut Chacha, awalnya Desta membeli tanah di town house milik sahabatnya ini untuk dijadikan investasi. “Setelah dibangun, kami baru menempat rumah ini setahun setelah menikah,” cerita Chacha sambil menjelaskan tiap town house memiliki kolam renang. “Tapi interiornya di dalamnya berbeda-beda.”

Interior rumah terlihat jelas karena hobi keduanya yang sama. Mulai dari warna-warna di rumah, seperti cokelat, hitam, abu-abu, putih yang sangat mengesankan The Beatles. “Konsep rumah ini juga simple banget dengan warna polos tanpa corak.”

Meski tampil polos dengan pernak-pernik yang memenuhi setiap sudut di rumah seluas 180m2 ini, namun interiornya menarik dan enak dipandang. “Saya mengumpulkan pernak-pernik sejak SMA, mulai dari buku, pensil, pajangan. Meskipun sebenarnya di sananya pernak-pernik tersebut kebanyakan buatan Cina. Kecuali kalau beli produknya langsung di Liverpool itu pasti asli.”

Lemari Telepon

Sebelum pindah ke rumah, pasangan ini sempat tinggal sementara di apartemen. “Sejak di apartemen kami pun sudah banyak memasang poster-poster. Setelah punya rumah, poster tersebut tetap dipasang agar suasana ruangan terlihat artistik, misalnya di kolam renang. Jadi, suasananya tidak tampil datar, kosong, atau biasa-biasa saja.”

Meski menyukai pernak-pernik, namun tidak semua ornamen tersebut dipajang di rumah. “Kesan bersih harus tetap muncul sehingga rumah terlihat lega dan lapang. Kebanyakan ornamen juga membuat suasana rumah jadi ramai.”

Chacha pun tak sembarangan memasang foto atau meletakkan pajangan. “Saya selalu tanya dulu ke Desta, mau diletakkan di mana foto atau pajangan yang baru dibeli, misalnya. Agar diletakkan di tempat yang pas biar tidak keramaian.”

Lemari yang sedang tren pun tak luput dipajang di ruang keluarga, yaitu lemari atau rak telepon khas Inggris.  “Desta memberikan kejutan ke saya dengan memberikan rak telepon warna merah ini. Lengkap dengan isinya yaitu berbagai macam pernak-pernik, beserta sofa dan bantal-bantal.”

Suka Tanaman

Jika dapur terletak di lantai pertama, ruang keluarga di lantai dua, maka kamar tidur berada di lantai 3. Di kamar tidur utama pasangan ini memilih warna lebih ke hitam putih dengan sprai yang tampil polos. “Di tempat tidur sengaja dipasang rak buku untuk menyimpan buku-buku kesayangan kami. Tapi, bukunya memang dipajang tidak terlalu penuh agar kamar tidak terlihat sesak.”

Selain itu, ada juga kamar mandi dan wadrobe menyimpan baju dan sepatu keduanya. “Kamar mandi memakai bathtub yang bulat agar terlihat simpel. Kalau memakai bathtub yang panjang akan memakan tempat sehingga ruangan terlihat sesak.”

Namun, sementara ini kamar Megumi, buah hati keduanya belum dipersiapkan karena usianya masih kecil. “Kami, kan, belum tahu kesukaannya apa. Maunya, sih, sebisa mungkin bikin kamar yang Megumi banget, bukan kami yang membuat konsepnya. Jadi, terserah dia mau kamar seperti apa. Makanya, sementara ini Megumi masih tidur dengan kami.”

Chacha mengaku sangat puas dengan rumah berlantai 3 ini. “Karena desainnya sudah sesuai dengan keinginan kami,” papar Chacha yang mengaku Desta lebih banyak mengurus tanaman. “Harusnya, kan, perempuan yang suka tanaman, tapi malah Desta yang bertangan dingin mengurus tanaman. Saya lebih suka ke pernak-pernik, seperti mengumpulkan beragam piring.”

Menurut Chacha, tiap kali ada tanaman yang mati, Desta sampai memanggil tukang tanaman ke rumah untuk mengganti tanaman yang mati. “Bahkan menyiram sendiri tanaman yang ada di rumah ini,” gelak Chacha. Apa,sih, Town House?

Town house atau rumah bandar adalah kompleks kecil berisi rumah-rumah yang dibangun secara teratur. Town house memiliki sistem tertutup yang dilengkapi dengan fasilitas bersama seperti kolam renang dan ruang terbuka.

Selain adanya fasilitas, sistem keamanan di town house biasanya sangat terjaga dan lebih baik daripada perumahan umumnya. Saat ini banyak dibangun town house di kota-kota besar di Indonesia. Biasanya rumah di town house jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan cluster.

Tinggal di town house dirasakan lebih nyaman. Seperti town house milik Desta dan Chacha, masing-masing memiliki kolam renang di dalamnya. Sehingga tak perlu bingung membuat kolam renang atau harus mencari fasilitas kolam renang di luar.

Di dalamnya pun sudah tersedia ruangan dengan fungsinya masing-masing. Tinggal pandai-pandainya pemilik rumah mendesain dan mengisi dengan furnitur atau pernak-pernik menarik.

Noverita K. Waldan