Memiliki empat orang anak dan mampu memberikan ASI eksklusif secara penuh amat disyukuri oleh Della Sabrina Indah Putri (31). Tapi, semua pengalaman itu tak selalu mulus dilaluinya. Ketika putri pertamanya lahir, Aisha Maydina Hakim, bayinya sempat bingung puting. “Itu benar-benar bikin stres. Saya hampir menyerah untuk menyusui,” ujar istri presenter Irfan Hakim ini.
Namun, dukungan teman dan keluarga membuat Della dapat melewati kendala tersebut dalam dua minggu. Lain lagi ketika putri kembarnya lahir, Bhavna Rakana Hakim dan Bhiyan Raina Hakim. Menurutnya, kala itu pemberian ASI pada Si Kembar bersamaan dengan rencananya beribadah haji dengan suami. Untuk itu, sejak usia seminggu hingga 5,5 bulan, Della rajin memerah ASI. “Akhirnya terkumpul sekitar 600 botol (69 liter ASI perah). Dan itu semua saya tinggalkan untuk bekal ASI Si Kembar selama saya ibadah haji,” cetusnya.
Della mengaku ikhlas karena semua ia lakukan sebagai ibadah. “Saya niatkan memerah ASI untuk ibadah, saya ikhlas berapa pun hasilnya. Tapi saya bertekad akan berusaha maksimal. Sejak itu saya pasang target.”
Baca: Suka Duka Fitriyana, Donor ASI untuk 20 Bayi Laki-Laki
Bagaimana caranya? Pertama, tanpa menghitung hasilnya dalam sehari ia harus bisa memerah ASI sebanyak 5 kali. Kedua, setelah berhasil, ia punya target harus bisa menghasilkan minimal 5 botol ASI perah. Ketiga, dalam 5 bulan, ia menargetkan harus bisa mendapat minimal 500 botol. Hasilnya, Della mampu melampaui target tersebut. “Dapat 600 botol dalam 5,5 bulan. Saya yakin 100 persen kalau tujuannya untuk ibadah, Allah pasti akan bantu kita, apa pun itu.”
Dari dua pengalaman tersebut, ia pun semakin percaya diri ketika putra bungsunya lahir. Della merasa lebih santai dan percaya diri meskipun ada yang bilang, menyusui satu anak lelaki ibarat menyusui dua anak perempuan. “Karena sudah pernah menyusui anak kembar dan berhasil, jadi alhamdulillah saya tidak ada perasaan ‘takut kurang’ saat menyusui anak keempat.”
Menurutnya, setiap ibu tentu punya kemampuan berbeda dalam memproduksi ASI. Begitu pun saat memerah ASI. “Dari mulai hanya 5 cc sehari, 20 cc sekali perah, sampai bisa 1,5 liter untuk sekali perah. Semua pernah saya alami. Yang memengaruhi kuantitas adalah seberapa sering frekuensi memerah ASI, kondisi fisik yang sehat, dan hati yang nyaman. Karena pikiran, otak, dan hati ikut berperan. Saat hati sedang rileks, happy, dan nyaman, hormon oksitosin banyak beredar dalam tubuh sehingga memperlancar ASI. Hisapan bayi juga merangsang pembentukan prolaktin sehingga diproduksilah ASI,” ungkap Della yang juga menjadi konselor ASI.
Baca: Komunitas ASI, Tempat Curhat dan Kurangi Beban Ibu Menyusui
Di luar itu semua, keberhasilan ibu menyusui tentu tak luput dari lingkungan sekitar yang kondusif. Sayang, hal itu tak selalu didapat ketika bayi baru lahir. “Dulu saat punya anak pertama, suami termasuk orang yang kurang mendukung saya untuk menyusui. Saat dia lihat Aisha menangis terus, dia menyuruh saya memberikan susu formula. Saat itu saya sedih dan drop banget rasanya, jadi malas untuk menyusui. Tapi, dukungan datang dari keluarga dan sahabat. Mereka juga yang bantu menjelaskan pada suami, pentingnya dukungan pada istri yang sedang menyusui.”
Sejak itulah, Irfan berbalik menjadi orang terdepan yang mendukungnya untuk menyusui. “Dari mulai memberikan pijatan, pujian, semangat. Bahkan membelikan freezer untuk menyimpan ASI perah pun dia lakukan. Semua didukung suami,” ujar Della yang bersyukur keempat anaknya memiliki tumbuh kembang ideal sesuai tahapan usia mereka.
Baca: Wow, Jessica Iskandar Donorkan ASI untuk 9 Bayi!
Satu pesan yang menurutnya harus diingat para ibu menyusui, “Menyusuilah dengan kondisi nyaman. Saat ibu merasa nyaman menyusui, ASI akan lebih lancar, bayi pun sehat.”