Perhatian! Bagi Pria, Perempuan Impian Tidak Sama dengan Perempuan Pilihan

By nova.id, Selasa, 25 Agustus 2015 | 08:16 WIB
Seperti apa perempuan pilihan pria yang sebenarnya? (nova.id)

Suami tergila-gila salah satu artis atau pemain sinetron dan Anda cemburu? Rasanya tak perlu! Bagaimanapun, bagi pria perempuan impian tak sama dengan perempuan pilihan. Sosok yang menurut dia menarik secara fisik, belum tentu membuat pria Anda tertarik untuk berhubungan serius dengannya. Apalagi, bila perempuan yang dimaksud adalah artis yang bahkan bertemu pun tak pernah! 

Dari 100 pria pada rentang usia 20an hingga 40an tahun yang ditanya mengenai perempuan impiannya, 85% memang menggambarkan bentuk fisik. Dari rambut, warna kulit, hingga bentuk betis. Setelah itu, baru masuk ke area lain yakni pengertian, baik, dan nyambung.

Angka 85% tersebut bila dipilah berdasarkan usia, pria usia 20 tahunan yang menjawab spesifik bentuk fisik ada 18% (atau 90% dari total kelompok usia 20an), usia 30an sebanyak 37% (atau 93% dari total kelompok usia 30an) dan 40an 30% (atau 75% dari total kelompok usia 40an).

Baca: 5 Tanda Mantan Pacar Ingin Balikan

Hal ini menjelaskan kecenderungan pria pada hal yang visual.

Masih berdasarkan perbedaan usia tersebut, apakah perempuan impian mereka adalah perempuan yang kemudian dipilih untuk mendampingi hidupnya?

Pada akhirnya, para pria, seperti manusia pada umumnya, berkompromi. Namun seberapa besar sih kompromi itu? Secara presentase, 54% mengatakan perempuan impian tidak sama dengan perempuan pilihan. Mengapa?

Bimo, 32 tahun, mengatakan, “Pada akhirnya ketika memutuskan menikah, saya pilih yang paling membuat saya nyaman. Kadang nyesel juga sih kalau di jalan atau ada klien yang fisiknya persis impian saya, ha ha. Nyesel dikit, kok. Enggak banyak-banyak, ha ha!”

Dalam kehidupannya, termasuk pada kehidupan bisnis dan politik dalam hidup pria, menurut Joshua Kennon, secara psikologis mereka – terlepas berada di dalam golongan usia berapa pun – membutuhkan tiga hal:

1. Rasa diterima dan terhubung dalam sebuah kelompok atau keluarga

2. Kemandirian, punya lingkup kekuasaan dan kemampuan menentukan nasibnya sendiri

3. Rasa kompeten pada sesuatu dan dibiarkan bangga pada dirinya

Baca: 7 Tanda Si Dia Siap Menikah

Ketiga hal ini muncul dengan kadar yang berbeda pada tiap orang, tergantung watak dasar yang menyertainya. Ketika salah satu, apalagi ketiganya, terganggu, maka seorang pria akan merasa hidupnya kacau dan berusaha untuk mencapainya dengan cara yang ia kenal.

Tak jarang kita mendengar cerita tentang suami yang meminta istrinya berhenti bekerja karena karier dan gajinya lebih bagus darinya. Bila dibiarkan, lambat laun ia akan “merasa” kehilangan kekuasaan dan terbuang dari keluarganya. Ketidakmampuan yang mengganggu. Itu yang akan membuatnya tak nyaman.

Candra Widanarko