Riset: Susah Tidur Bikin Anak Lebih Suka Ngemil Daripada Makan

By nova.id, Kamis, 10 September 2015 | 06:04 WIB
Riset: Susah Tidur Bikin Anak Lebih Suka Ngemil Daripada Makan (nova.id)

Para ibu, apa masalah yang paling banyak ditemui ketika sedang mengasuh si buah hati? Pasti selain susah makan, anak-anak cenderung susah untuk tidur dan beristirahat. Padahal, di usia tumbuh kembangnya, anak-anak pra-sekolah disarankan untuk tidur selama 11 sampai 12 jam sehari, seperti anjuran dari Centers for Disease Control and Prevention.

Berdasarkan sebuah penelitian terbaru, susah tidur bikin anak lebih suka ngemil daripada makan. Temuan ini sangat berkorelasi bagi Anda yang mungkin mengamati bahwa kecenderungan anak yang susah tidur lebih suka meminta camilan atau makanan ringan ketimbang mengonsumsi makanan besar semisal nasi dan lauk pauk.

Baca: Ternyata, Air Putih Bantu Mencegah Obesitas pada Anak

Studi yang dipublikasikan pada International Journal of Obesity tersebut menemukan jika anak-anak yang berusia lima tahun yang tidurnya kurang dari 11 jam akan memiliki keinginan mengemil lebih besar dibanding mereka yang tidur lebih lama. Atau dengan kata lain, susah tidur bikin anak lebih suka ngemil daripada makan. Tak heran, anak-anak yang tidur kurang dari 11 jam memiliki indeks massa tubuh yang lebih besar.

Laura McDonald, pemimpin penelitian dari University College London mengatakan, studi ini membuktikan bahwa kekurangan waktu tidur meningkatkan keinginan makan.

Baca: Anak yang Senang Minuman Kaleng Sangat Berpotensi Obesitas!

“Hal ini membutuhkan perhatian penting. Apalagi kita hidup di lingkungan “obesogenic” (lingkungan yang menyebabkan obesitas) di mana makanan lezat dan berkalori tinggi tersedia di mana-mana dan sangat mudah dikonsumsi,” sarannya.

Penelitian mengenai susah tidur bikin anak lebih suka ngemil dan tergoda makanan ini melibatkan 1008 anak-anak berusia lima tahun yang lahir tahun 2007 di Inggris dan Wales. Para peneliti juga meminta ibu mereka untuk menjawab kuesioner mengenai respons anaknya terhadap makanan dan tindakan mereka setelah kenyang. Rata-rata waktu tidur anak-anak pada studi ini sekitar 11,48 jam.

Baca: Tak Ingin Anak Obesitas? Matikan TV

Fakta lainnya, anak-anak yang tidurnya kurang dari 11 jam, respons makanannya sekitar 2,53 dari skala 1 sampai 5. Anak-anak yang tidur 11 hingga 12 jam, responsnya 2,36 dan yang tidur lebih dari 12 jam responsnya 2,35.

“Jika tidur anak kurang, membatasi paparan makanan di rumah bisa membantu mencegah konsumsi berlebihan,” kata McDonald.

Studi ini memang tidak menemukan kaitan antara durasi tidur dengan keinginan makan anak-anak yang bertambah meskipun sudah kenyang. Namun, terbukti kalau anak yang susah tidur cenderung lebih suka mengemil dibanding makan berat.

Baca: Kendalikan Obesitas Pada Anak Sejak Usia Dini

Emerson Wickwire, Ketua Program Insomnia di University of Maryland School of Medicine, mengatakan bahwa studi ini menambahkan fakta bahwa kurang tidur memicu risiko obesitas. Studi ini juga menunjukkan betapa pentingnya tidur bagi anak-anak.

“Kita tahu bahwa orangtua memiliki pengaruh besar pada pola tidur anak-anak usia lima tahun. Jadi, kewajiban orangtua untuk memastikan anak-anak mereka mendapat tidur yang cukup,” tutur Wickwire.

Gita Laras Widyaningrum/intisari-online.com Sumber: Foxnews