Begini Nasib Pasutri yang Dituduh Jadi Mata-mata Polisi

By nova.id, Selasa, 22 September 2015 | 06:18 WIB
Rita Siregar (35), perempuan korban pengeroyokan karena dituduh sebagai mata-mata polisi. (nova.id)

Dituduh sebagai mata-mata polisi, Rita Siregar (35) dan suaminya, Rey Saragih (35) warga Jl Lokomotif, Kecamatan Siantar Barat, dikeroyok enam orang pria bersaudara.

Dalam pengeroyokan yang diduga dilandasi dendam itu, tak hanya babak belur dipukuli, sepeda motor milik pasangan suami istri ini juga hangus dibakar para pengeroyok.

Saat melaporkan kejadian ini di Mapolres Pematangsiantar, Rita mengatakan pengeroyokan itu dilakukan enam orang yaitu Roni, Umar, Togar, Juki, Darma dan Maulana yang masih bersaudara.

Keenam orang yang selama ini menuding Rita dan suaminya adalah informan polisi, menyerang kedua orang itu pada Senin (21/9/2015), sekitar pukul 03.00 dini hari ketika melihat Rita berada di sebuah waring milik Gelleng di Jl Wahidin.

Rita berada di warung itu dengan keperluan menagih utang kepada seseorang bernama Edi yang tengah berada di tembat itu. Saat melihat Rita datang di saat dini hari seperti itu, Roni yang sudah berada di dalam warung langsung mengeluarkan kata-kata yang menghina Rita.

"Masuk kibus (mata-mata) polisi. Begitu kata Roni begitu aku datang. Aku datang ke situ untuk menagih utang sama si Edi karena  sudah lama dia berutang," ujar Rita.

Baca juga: Kisah Seorang Ibu yang Rela Babak Belur Dianiaya Anak Kandungnya (1)

Rita mengatakan, saat itu dia tak menggubris semua cemoohan Roni. Namun, karena ejekannya tak direspon Rita ternyata malah membuat Roni dan beberapa kawannya menjadi emosi.

Mereka lalu pergi ke luar warung dan kemudian melempari tempat itu dengan menggunakan batu. Salah satu batu mengenai kaki perempuan itu. "Mereka melempari atap seng kedai itu. Saat batu kena ke kakiku, spontan aku melawan. Di situ Roni menantang dan menyuruhku memanggil suami," lanjut Rita.

Tak lama kemudian, Rey Saragih, suami Rita, datang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU BK 6060 TAJ. Melihat kedatangan Rey, Roni dan kawan-kawannya makin emosi dan melontarkan ejekan kepada pria itu.

Karena tak terima suaminya diejek, Rita mengancam akan melaporkan Roni ke polisi. Saat hendak meninggalkan warung, Rita dan Rey langsung diadang sebuah mobil Fortuner hitam BK 378 WN yang dikemudikan Umar.

Baca juga: Mahasiswa Tewas Dianiaya Senior

Setelah sempat menjelaskan penuturan Rita soal masalah yang terjadi, tanpa dinyana Umar mengambil sebongkah batu dan menghantamkan batu itu ke kepala Rey hingga berdarah. Ternyata aksi Umar itu langsung memicu pengeroyokan terhadap Rita dan Rey.

"Saat itu aku melarikan diri. Di simpang jalan aku diselamatkan petugas Denpom Siantar yang sedang patroli. Aku dan suamiku dijemput dan dibawa berobat," ujar Rita.

Sementara itu, Kapolres Pematangsiantar AKBP Dodi Darjanto mengatakan kepolisian sudah menerima laporan kasus pengeroyokan itu. "Korban sudah melapor dini hari tadi. Saat ini Roni sudah kami amankan untuk dimintai keterangan," ujar Kapolres.

Tigor Munthe / Kompas.com