Ini Penuturan Pembuat Video Keluhan Penumpang Garuda Indonesia

By nova.id, Kamis, 1 Oktober 2015 | 06:30 WIB
Garuda Indonesia (nova.id)

Beredar sebuah video yang menampilkan keluhan penumpang terhadap layanan maskapai Garuda Indonesia GA514 rute Jakarta-Pontianak yang terbang pada Jumat (25/9/2015) malam. Seorang penumpang yang mengeluh dalam video tersebut, Michael Yan, menjelaskan alasan dia bersama penumpang lain membuat video keluhan tersebut hingga sebagian besar penumpang protes dengan turun ke landasan pacu. "Kami, penumpang, protes bukan karena penerbangan dialihkan ke Batam. Penumpang tidak ada yang mengeluh soal itu, karena pesawat diinformasikan ke kami, perlu isi bahan bakar. Yang kami tidak terima, pilot dan kru bilang jam kerjanya sudah habis, jadi harus terbang kembali ke Jakarta," kata Michael, Rabu (30/9/2015). Michael menceritakan bagaimana penumpang akhirnya bisa mengeluhkan layanan Garuda Indonesia. Michael bersama puluhan penumpang lainnya berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Jumat sore, dengan jadwal boarding pukul 15.25 WIB. Namun, penumpang baru bisa boarding sekitar pukul 16.00 WIB karena ada delayed. Setelah pesawat berangkat, belum ada informasi penerbangan dialihkan ke Bandara Hang Nadim, Batam.

Baca juga: Pramugari Luka Parah, Begini Kronologi Meledaknya Kulkas Garuda Indonesia Penumpang baru tahu setelah pesawat mau mendarat, sekitar pukul 18.30 WIB. Awak pesawat menginformasikan bahwa pesawat akan mendarat di Batam untuk keperluan mengisi bahan bakar. "Penumpang tidak ada yang komplain pas dikasih tahu penerbangan dialihkan ke Batam," tutur Michael. Setelah tiba di Batam dan menunggu beberapa saat, tiba-tiba ada informasi dari kru dan pramugari pesawat bahwa manajemen pusat Garuda Indonesia harus menerbangkan pesawat tersebut kembali ke Jakarta. Informasi itu membuat penumpang mulai heran yang berujung pada protes dan komplain. Saat itu, Michael mengaku masih belum ingin protes. "Yang protes duluan itu sebenarnya kebanyakan ibu-ibu. Lama-lama, penumpang yang lain enggak terima, dan mulai protes enggak mau naik kalau harus terbang kembali ke Jakarta," ujar Michael. Kru dan pramugari saat itu beralasan jam kerja mereka sudah habis sehingga harus kembali ke Jakarta. Michael juga mengaku tidak ada penjelasan sama sekali kenapa mereka tidak diterbangkan saja ke Pontianak, padahal sebelumnya sudah ada beberapa pesawat maskapai lain yang melangsungkan penerbangan ke Pontianak. "Kalau masalah cuaca, kami enggak masalah. Tetapi, kalau bicara jam kerja, enggak bisa begitu dong. Kami kan bayar. Masa, gara-gara alasan sudah terbang dari pukul 06.00 pagi dari Hongkong sekarang enggak mau menyelesaikan penerbangan ke Pontianak? Kami penumpang jelas-jelas kecewa dan tidak terima," ucap Michael. Setelah protes dan komplain disampaikan, para awak pesawat tetap bersikukuh akan kembali ke Jakarta dengan alasan itu adalah perintah dari kantor pusat. Mendengar hal tersebut, penumpang semakin geram. Mereka pun memaksa turun ke landasan pacu dan tetap ingin diterbangkan ke Pontianak. Di saat itulah, Michael membuat video keluhan yang kini beredar di media sosial. Dalam video yang berdurasi 2 menit 17 detik itu, memang sempat diperlihatkan hampir semua penumpang pesawat turun ke landasan pacu dan menyerukan serta menyindir awak pesawat. Penumpang menunggu mendapatkan kepastian sampai dua jam lebih, hingga akhirnya pilot bersedia menerbangkan pesawat ke Pontianak. "Setelah kami protes, baru mau terbang ke Pontianak. Berangkat dari Batam pukul 21.00 WIB, sampai di Pontianak pukul 22.00 WIB. Ini jadi pelajaran, supaya ke depannya tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini," ucap Michael.

Andri Donnal Putera / Kompas.com