Maskapai Garuda Indonesia mengatakan bahwa saat meletup, wine chiller di pesawat Garuda Indonesia sama sekali tidak menimbulkan ledakan besar. Suaranya hanya seperti koper jatuh.
Diberitakan sebelumnya, sebuah mesin pendingin minuman di maskapai Garuda Indonesia nomor GA 717 tujuan Melbourne-Jakarta diduga mengalami hubungan arus pendek hingga meletup saat pesawat tengah berada di udara.
Peristiwa terjadi pada Sabtu (22/8), tepatnya di dalam pantry pesawat di bagian tengah tubuh pesawat airbus 330 registrasi PK-GPO itu.
Insiden ini melukai wajah seorang pramugari bernama Ayu Marta hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Pramugari Luka Parah, Begini Kronologi Meledaknya Kulkas Garuda Indonesia
Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Benny Butarbutar menegaskan bahwa sama sekali tidak ada kepanikan di dalam pesawat tersebut saat insiden wine chiller berlangsung.
"Tidak ada yang meledak. Bisa dikatakan hanya meletup saja. Makanya, tidak sampai menarik perhatian penumpang lain. Dari informasi yang diperoleh, bunyi letupannya tidak seperti suara ledakan. Cuma seperti suara koper jatuh," kata Benny.
Menurut Benny, Ayu yang mengalami luka parah di bagian wajah langsung ditangani dengan baik di dalam pesawat oleh dua tenaga medis.
"Pesawat mendarat dengan selamat sampai Cengkareng, dan insiden ini sama sekali tidak mengganggu jadwal penerbangan lainnya," kata Benny lagi.
Sampai sekarang, belum diketahui dimana Ayu dirawat. Pihak maskapai sendiri, kata Benny, masih menelusuri lebih lanjut. "Masih dicek," katanya lagi.
Banu Adikara Tribun
KOMENTAR