Menurut survei Self Magazine yang dilakukan oleh Universitas of North Carolina, 3 dari 4 perempuan mengalami kelainan kebiasaan makan. Sementara 1 dari 10 perempuan justru terobsesi dengan makanan.
Survei yang melibatkan 4000 perempuan dengan rata-rata usia 25 sampai 40 tahun tersebut diadakan pada tahun 2008 silam. Ke-4000 perempuan diminta menjawab kuesioner lengkap yang akan mengukur sejauh mana kelainan kebiasaan makan dan diet mereka.
Hasilnya, 3 dari 4 perempuan ternyata memang telah salah menerapkan pola kebiasaan makan dan diet yang bisa berujung pada penyakit, ketidakseimbangan metabolisme serta depresi.
Survei online Self Magazine mencatat temuan berikut:
Baca: 24 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet
75 persen perempuan memiliki gejala kelainan pada kebiasaan makannya serta rasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya. Kemudian, 67 persen perempuan (tidak termasuk yang memiliki gejala kelainan makanan) tercatat melakukan diet dan mencoba menurunkan berat badannya.
Lalu, 53 persen perempuan yang berdiet dan sudah dalam berat badan normal serta sehat tetap berusaha menurunkan berat badannya. Sementara, 39 perempuan sangat percaya berat badan juga memengaruhi kebahagiaan.
Baca: Inilah 8 Negara dengan Pola Diet Paling Sehat di Dunia
37 persen lainnya sering melewatkan makan untuk menurunkan bobot tubuh. 27 persen sisanya merasa sangat sedih jika berat badannya naik 2 kilogram saja. 26 persen lainnya juga tidak mengonsumsi makanan berasal dari hewan. 13 persen kecil perempuan memilih kebiasaan merokok untuk menurunkan berat badan, dan sisa 12 persen lainnya ialah perempuan yang tidak makan meskipun lapar.
Melihat hasil survei di atas, tentu kita pun menyesalkan sebagian kelainan kebiasaan makan yang justru akan memberi efek buruk pada kesehatan di jangka panjang.
Baca: Bisakah Punya Tubuh Langsing Tanpa Diet dan Olahraga?
Swita Amalia