AD alias Agus Pe'a (39), membuang mayat PNF usai hari gelap atau sehabis Maghrib pada Jumat (2/10/2015), pekan lalu.
Dia sempat sekitar enam jam bersama mayat PNF di bedengnya.
Baca: Sempat Hidup Mewah, Tersangka Pembunuh Bocah dalam Kardus Ternyata Anak Pengusaha
"Dia membuang jenazah korban antara Maghrib dan Isa (antara pukul 18.00 - 19.00)," kata Krishna saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Sabtu (10/10/2015), seperti yang tertulis di Wartakotalive.com.
Diketahui, usai membunuh PNF siang harinya, Agus lekas bolak-balik ke rumah orangtuanya yang tak jauh dari bedeng tempatnya tinggal di Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Dia bolak-balik ke rumah orangtuanya lantaran mengambil lakban dari rumah itu untuk membungkus PNF dalam kardus. Makanya kemudian sampai diketahui persediaan lakban di rumah orangtua Agus sampai habis.
Selanjutnya sore harinya Agus sempat mencuci pakaiannya, kemudian membakar tas korban, buku-buku korban, juga sisa kardus yang dipakai untuk membungkus PNF. Beberapa tetangga menyaksikan Agus membakar sekitar pukul 18.00.
Baca: Penuturan Agus, Tersangka Pembunuh Bocah dalam Kardus
Setelah itu, barulah Agus pergi membuang korban yang sudah terbungkus dalam kardus menggunakan motor Mio bernomor polisi B 3039 BTP yang ia pinjam dari kakaknya.
Dia pergi membuang korban tak melalui jalur yang terlihat di rekaman Kamera CCTV salah satu warga di lokasi pembuangan di Kampung Belakang, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, 7 kilometer dari rumahnya.
Di rekaman CCTV sebenarnya Agus tak terlihat membawa kardus seperti yang ramai diberitakan kemarin.
Sebab saat melintas di depan kamera CCTV, Agus sudah tak membawa kardus lagi, sebab kardus berisi PNF sudah Ia buang.
Dia ternyata mengambil arah terbalik.
Dia membuang dulu kardus, baru kemudian melintas di depan CCTV. Bukan melintas dulu di depan kamera CCTV, baru membuang kardus berisi mayat itu.
Sumber: Tribunnews.com