Bermanfaat jika dengan panduan dokter Sementara itu, situs Psychology Today menyatakan kalau binaural beats memang bermanfaat untuk digunakan pada pasien dengan penyakit tertentu. Seperti anxiety dan ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder). Tentunya dengan panduan dari dokter atau psikiater.
Baca: 8 Manfaat Musik Bagi Kesehatan
Hanya sugesti Dari keterangan Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, Rudiantara, kepada Kompas.com, ia meyakini anggapan yang menyamakan aplikasi I-Doser hanya masalah sugesti. Ia yakin pengguna aplikasi tidak akan terganggu pikirannnya bila menganggap aplikasi tersebut biasa-biasa aja. "Karena itu kita juga harus konsultasi dengan psikolog. Karena ini menyangkut sugesti. Yang tahu itu mereka," katanya.
Efek yang sama seperti musik Pendapat Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara ini hampir senada dengan ahli otak manusia, Daniel Levitin, dari McGill University, Montreal. Ia meneliti efek musik pada otak manusa selama bertahun-tahun. Ia mengatakan kalau pada dasarnya musik memang akan mempengaruhi mood manusia. Dan sebenarnya, dalam keadaan sehat, kita tidak memerlukan jenis binaural beats untuk memulihkan mood yang sedang jelek.
Dikutip dari washingtonpost.com, lebih lanjut, Daniel Levitin mengatakan kalau mendengarkan musik bisa memberikan efek yang sama pada otak seperti ketika seseorang melihat anak anjing yang lucu atau menikmati matahari terbenam. Intinya, ahl otak manusia ini mengatakan kalau ada banyak hal gratis di dunia ini yang bisa membantu kita bikin good mood dan otak kita tenang.
Bukan aplikasi baru Walaupun di Indonesia baru ramai sekarang, I-Doser ini bukan aplikasi baru. Malah, pada tahun 2010, I-Doser viral di Amerika karena kekhawatiran yang sama seperti di Indonesia sekarang. Kekhawatiran ini banyak dilaporkan guru dan orangtua siswa. Bahkan di tahun 2010 ini, I-Doser atau disebut dengan kegiatan I-dosing ini udah banyak dilakukan remaja bertahun-tahun sebelumnya.
Astri Soeparyono/kawankumagz.com Dari berbagai sumber