Masih ingatkah Anda akan tren celana jeans hipster ketat di tahun 1999 lalu? Sejak itu, celana dalam berbentuk thong atau g-string pun ikut naik daun. Celana super mini ini dinilai sangat mendukung penampilan perempuan-perempuan yang mengenakan bawahan bermodel hipster.
Maka tak heran, pada masa itu, penjualan celana dalam thongs atau G-string pun meningkat.
Mungkin tak banyak yang menyadari, tapi memang bukan hanya pakaian, rias wajah, dan gaya rambut saja yang berubah dari tahun ke tahun. Tren pakaian dalam pun ikut berganti, namun memang perputarannya tak secepat model pakaian. Nah, bagaimana tren pakaian dalam 2016?
Kabar baiknya, akhirnya Anda bisa mengucapkan selamat tinggal pada thong dan g-string!
Celana dalam model thong atau g-string, memang selalu disematkan pada image seksi. Namun jujur saja, mengenakan celana dalam super mini ini, apapun jenis bahannya, sebenarnya tak nyaman, bukan?
Nah, sejak penghujung tahun 2014 lalu, kita bisa melihat bahwa celana-celana model knickers dengan potongan high waist maupun midi lainnya, mulai bermunculan. Label-label pakaian dalam ternama yang masuk ke Indonesia, mulai berinovasi dengan pakaian dalam midi, namun dengan potongan yang tetap seksi dan tentunya nyaman.
Baca: Lingerie, Imajinasi, dan Percaya Diri
Kehadiran model-model celana dalam ini ternyata hadir bukan tanpa alasan.
Menurut situs Independent, Mark & Spencers yang menjual 60 juta pasang celana dalam setiap tahun, di pertengahan 2015 lalu mengungkap bahwa tren celana super mini seperti thong dan g-strings memang sudah semakin menyurut. "Tahun ini, dari 10 celana dalam yang terjual, hanya 1 yang membeli celana dalam mini,” ujar juru bicara M&S.
Ditegaskan kembali, bentuk celana thong memang sudah menurun popularitasnya. Maka tren pakaian dalam 2016 pun berubah. Perempuan-perempuan masa kini lebih tertarik dengan celana dalam yang lebih menutupi area kulitnya. "Mereka kini lebih suka yang lebih penuh, seperti bikini, highwaist, midi, bahkan boyshort. Kalau ingin yang seksi pun, yang dipilih adalah Brazilian panty,” tambahnya pada Independent.co.uk.
Brazillian panty adalah celana dalam dengan bagian belakang yang lebih pendek dari bikini, tapi tidak setipis thong atau g-string.
Sementara itu, berdasarkan riset NPD Group AS, penjualan thong tahun menurun hingga 7 persen, sedangkan celana dalam midi sudah naik sekitar 17 persen sejak akhir tahun lalu. Kenaikan 17 persen ini terjadi pada model celana dalam di antaranya model high-waisted, granny pants ala Bridget Jones tapi yang sudah dimodifikasi, boyshort, dan berbagai jenis celana midi lainnya.
Senada dengan hal itu, dailymail.com beberapa waktu lalu juga merilis kenaikan tren celana dalam midi.
John Lewis, departemen store online pun menyebutkan, celana dalma model thongs dan g-string sudah sangat ketinggalan zaman. “Saat ini, celana dalam yang full menutup tak lagi diidentikkan dengan Bridget Jones. Celana besar sekarang semakin diminati. Selain modelnya menjadi bermacam-macam, celana model ini sudah jelas nyaman digunakan.”
Tahun depan, M&S serta John Lewis pun sepakat bahwa tren celana yang lebih banyak menutupi area kulit dan nyaman adalah yang akan diminati.
Nah, kabar baik, bukan ? Tren pakaian dalam 2016 akan lebih nyaman dikenakan.
Baca: Survei: Suami Lebih Bergairah Bila Istri Kenakan Pakaian Dalam Senada
Apalagi, kini celana dalam model midi yang dikeluarkan bran-bran pakaian dalam perempuan hadir dengan sangat cantik! Ada yang berbahan lace dengan aneka warna, berbahan see through namun tetap halus, ada juga yang dilengkapi sematan ruffles nan cantik.
Tetap seksi dan terpenting, nyaman!