Disleksia adalah penyakit yang membuat seseorang kesulitan membaca sebab huruf-huruf terlihat tersusun secara acak bagi penderitanya. Inilah enam fakta penyakit disleksia:
Penderita disleksia belum tentu tidak bisa mengeja Membaca dan mengeja adalah dua hal yang berbeda. Meski dua kemampuan ini sama-sama didasarkan pada teks tertulis, anak penderita disleksia bisa saja pintar membaca namun tak bisa mengeja atau pintar mengeja namun tak bisa membaca. Disleksia sendiri adalah penyakit yang membuat anak kesulitan membaca. Anak yang tak bisa mengeja disebut disgrafia. Jadi belum tentu penderita disleksia tak bisa mengeja.
Disleksia tidak ada hubungannya dengan masalah lain Jika seorang anak menderita disleksia bukan berarti dia menjadi anak aneh yang tidak bisa melakukan berbagai hal. Jika mereka pelupa, tidak bisa melakukan aktivitas fisik dengan baik, dan sebagainya, itu bukan disebabkan oleh penyakit disleksia yang dideritanya, inilah fakta penyakit disleksia.
Baca: Buku Wonderful Life, Persembahan untuk Anak Disleksia di Seluruh Dunia
Kasus penyakit disleksia tidak sama pada setiap orang Kesulitan membaca adalah sebuah problem yang sangat kompleks dan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Seorang anak bisa dikatakan menderita disleksia karena berbagai alasan. Bisa jadi mereka tidak mampu membaca kata-kata baru, tidak bisa membedakan kata-kata yang hurufnya mirip, tidak bisa membedakan kata-kata yang memiliki rima, atau tidak bisa memahami kata-kata yang dibacanya. Setiap kasus memiliki keunikan masing-masing dalam taraf yang ringan hingga berat. Jadi jangan memukul rata semua penderita disleksia.
Senam belum tentu bisa menyembuhkan disleksia Terapi senam, penggunaan lensa berwarna, atau latihan membaca dengan kertas berwarna belum tentu bisa menyembuhkan disleksia. Disleksia adalah penyakit yang sangat kompleks dan personal. Setiap penderita memiliki keunikan tersendiri. Jadi satu jenis terapi bisa saja cocok dan berhasil untuk satu individu namun gagal untuk individu lainnya, begitu pula dengan anak-anak.
Baca: Amalia Prabowo: Masa Depan Anak Diawali Oleh Ibu yang Bahagia
Mengeja belum tentu adalah hal yang sia-sia Banyak orang zaman sekarang menganggap remeh masalah mengeja. Mereka menganggap mengeja bukanlah hal yang penting. Bagi penderita disleksia, terutama anak-anak, mengeja adalah salah satu hal yang sangat penting.
Sebagian besar penderita disleksia akan mengelami kesulitan belajar jika sejak dini mereka tidak diperkenalkan dengan metode mengeja. Mengeja membuat seseorang bisa mengubah susun huruf menjadi suara dan menggabungkan suara-suara tersebut menjadi satu kesatuan kata. Hal ini sangatlah penting untuk diajarkan pada anak-anak, terutama para pengidap penyakit disleksia.
Baca: Duh, Si Kecil Sulit Membaca & Menulis
Penyakit disleksia belum tentu menurun ke keluarga Disleksia memang bisa disebabkan oleh alasan keturunan. Namun bukan berarti semua penderita disleksia akan menurunkan penyakit ini pada anak-anaknya. Penyakit disleksia sendiri bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan keturunan hanyalah salah satunya. Jangan pula berputus asa bila mengidap disleksia sebab berbagai terapi bisa dicoba untuk menyembuhkan penyakit ini.
Itulah 6 fakta penyakit disleksia yang perlu Anda ketahui.
Lila Nathania/intisari-online.com Sumber: iflscience