Dikhianati, Pria Ini Bacok Pacar Baru Istrinya

By nova.id, Jumat, 30 Oktober 2015 | 06:09 WIB
Ilustrasi (nova.id)

Diduga gerah melihat sang istri, Nur Laili, dekat dengan pacar barunya, Imron naik pitam dan mengajak keponakannya membacok Arifin (20), Rabu (28/10/2015) malam.

Insiden ini berawal ketika Arifin dan Nur Laili berboncengan naik sepeda motor di sekitar Tandes, Surabaya. Saat melewati Jalan Manukan Tama, Imron dan keponakannya memepet sepeda motor Arifin.

Arifin diminta menghentikan motornya dan keponakan Imron langsung menebas tubuh Arifin dengan pisau besar hingga terluka parah.

“Tangan kanan luka kurang lebih tiga sentimeter. Lukanya mengangga, sementara perut luka sekitar 15 centimeter hingga ususnya keluar,” kata Kanit Reskrim Polsek Tandes AKP Bambang Agus TB, Kamis (29/10/2015).

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Sadis Itu Akhirnya Ditangkap Polisi

Ketika keponakannya membabi buta melukai korban, Imron menghalangi istrinya untuk menolong. Setelah itu, korban dilarikan ke Rumah Sakit Muji Rahayu untuk mendapatkan penanganan insentif.

Informasi yang terakhir, korban masih berada di rumah sakit tersebut dan masih hidup. Saksi mata kejadian menyebut, para tersangka sudah menunggu korban melintasi jalan itu.

Mereka berdua sempat nongkrong di salah satu warung kopi dekat tempat kejadian. Begitu melihat Arifin dan Nur Laili, mereka langsung berangkat mengejar. “Orang-orang yang ada di lokasi tak berani menolong karena tersangka membawa pisau. Selain itu, karena perkara yang mereka buat ramai adalah masalah keluarga,” ungkapnya.

Baca juga: Pria Ini Bunuh Lelaki yang Perkosa Istrinya!

Bambang menjeskan, berdasarkan keterangan keluarga Nur Laili, Imron dan istrinya tengah mengurus proses perceraian.

Hanya saja, saat putusan cerai belum turun,  Nur Laili sudah berhubungan dengan Arifin.

“Saat ini identitas tersangka sudah kami kantongi. Mereka berdua menjadi buruan polisi. Dari informasi yang kami dapat, keponakan Imron, namanya Mustopa, berasal dari Desa Binoh Temor Blonceh, Kecamatan Arus Baya, Bangkalan,” ungkap Bambang.

Ervan Hardoko / Kompas.com