Rosida Asian Fitri Pakpahan, Raup Ratusan Juta Dari Bisnis Waralaba

By nova.id, Sabtu, 7 November 2015 | 05:02 WIB
Rosida Asian Fitri Pakpahan (nova.id)

Apa perbedaan Taisi dengan tahu isi yang lain?

Perbedaannya terletak pada bahan tepung tahu isi yang lebih crispy, ukuran tahu yang lebih besar dan jenis tahu yang saya gunakan juga beda. Jenis tahu yang kami gunakan juga bukan tahu yang dijual pasaran, karena khusus kami pesan di pabrik tahu langganan. Sedikit mirip dengan tahu Sumedang. Tahunya saja sudah gurih, ditambah tepung dan isiannya, rasa tahu isi kami lebih istimewa. Saat ini tahu pedas Taisi memiliki tiga variasi isi, yakni original, sosis dan ayam.

Kapan mulai menerapkan sistem usaha waralaba?

Ketika usaha ini memasuki tahun kedua, itu juga karena semakin banyak orang yang menghubungi kami untuk waralaba. Awalnya, kami produksi tahu ini hanya di teras rumah. Semakin lama, sudah enggak bisa menampung. Mau masak untuk makan sehari-hari saja susah, karena kompor dipakai untuk produksi tahu isi.

Kami kemudian sewa lahan untuk produksi, ternyata seiring waktu lahan itu juga enggak muat. Sudah sumpek banget, sementara produksi tahu isi terus meningkat. Akhirnya tahun 2015 ini kami membangun kantor dan tempat produksi di lahan orangtua seluas 1.000 meter dengan luas bangunan sekitar 300 meter. Saat ini mitra Taisi sudah ada 120 lebih, produksi tahu isi per hari sampai 8 ribu sampai 10 ribu buah.

Outlet Taisi sudah ada dimana saja?

Saat ini baru ada di Jabodetabek, Cikampek dan tiga bulan kemarin sudah di Bandung di daerah Dipati Ukur. Peminat yang lain banyak, tapi belum ditindaklanjuti, terlebih dari luar pulau seperti Lampung, Batam dan Medan. Bahkan mereka sampai datang sendiri ke sini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat Taisi bisa dijual di berbagai daerah lain. Karena 2016 besok kami memiliki target untuk buka outlet di luar Pulau Jawa. Semoga Yang di Atas mengizinkan.

Apa yang saat ini menjadi kendalanya?

Bahan baku. Kami sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan pabrik tahu di daerah lain. Sebenarnya bisa saja kirim dari sini, tapi pasti mahal di biaya kirimnya. Bahkan mungkin lebih mahal ongkos kirimnya daripada harga tahunya.

Hambatan lain?

Mulai dari susahnya mencari SDM sampai soal harga bahan baku. Misalnya, Senin harga cabai Rp25.000, besoknya bisa Rp35.000. Begitu pula harga sayur seperti wortel dan kol. Bahkan pernah tahun lalu, harga cabai sekilo itu sampai Rp120.000. Sementara kita enggak bisa menaikan harga tahu isi ini setiap saat kan?

Di sinilah bedanya tahu isi Taisi dengan tahu lain, kami enggak mengurangi kualitas. Agar bisa tetap bertahan, saya lakukan inovasi dan menyesuaikan ukuran tahunya. Baru ditahun ini harga jual tahu isi naik menjadi Rp2.500 per buah.