Mengenal Oxydermal, Suntik Putih Kecantikan yang Kontroversial

By , Senin, 9 November 2015 | 04:15 WIB
Mengenal Oxydermal, Suntik Putih Kecantikan yang Kontroversial (Nova)

Sepuluh tahun belakangan, injeksi kecantikan untuk mendapatkan kulit sesuai idaman ramai dipilih oleh sebagian perempuan, terutama kalangan artis dan sosialita. Meski rumor seseorang telah melakukan suntik putih ramai terdengar, namun ulasan soal suntik putih untuk mencerahkan kulit masih bias atau sama-samar penjelasannya.

Walaupun masyarakat awam masih pro-kontra terhadap kualitas dan keamanan suntik putih untuk mencerahkan kulit, nyatanya peminatnya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Seperti yang dikatakan oleh terapis kecantikan, Mariyani, pada tabloidnova.com .

Baca: Inilah Perbedaan Suntik Botoks dan Filler untuk Kecantikan

“Saya lumayan sering mendengar permintaan suntik putih oleh banyak pasien perempuan. Kebanyakan tidak tahu hanya asal pengin saja tentunya dengan harga miring langsung putih kulitnya. Padahal kalau sembarangan tanpa resep atau pengawasan dokter ahli jadi berbahaya,” ujar Mariyani.

Mariyani pun menambahkan jika banyak perempuan yang salah kaprah soal kandungan suntik putih untuk kecantikan. Beberapa mengira, sekali suntik langsung putih dan mulus, kenyataannya tidak. Ini yang seringkali memicu risiko buruk pada kesehatan kulit dan tubuh jangka panjang.

Baca: Wajah Cantik dengan Satu Titik Suntik Filler Tanpa Rasa Sakit

“Setahu saya, suntik putih itu sebenarnya kalau yang benar dan teregistrasi oleh BPOM bukan suntik putih dalam artian sebenarnya, melainkan injeksi yang fillernya mengandung vitamin C, E dan kolagen dalam batas wajar sesuai aturan. Efeknya biasanya lebih segar dan lembut saja kulitnya, bukan langsung putih,” tegasnya.

Terkait soal suntik putih, perawatan oxydermal kini juga terdengar dilakukan sebagian perempuan. Salah satunya yang menyatakan rutin melakukan perawatan oxydermal untuk memiliki wajah mulus mengilap ialah Bunga Zainal. Bunga yang santer dihebohkan telah menjalani operasi plastik tersebut mengakui cukup lama mengenal perawatan oxydermal.

Baca: Heboh Dikabarkan Operasi Plastik, Bunga Zainal Beberkan Pengakuannya

Penasaran dibuatnya, tabloidnova.com bertanya pada dr. Luciana Hendrawan, salah satu dokter ahli kecantikan dari Beautyme Clinic, Bandung, Jawa Barat soal kontroversial suntik oxydermal. Berikut penjelasannya:

“Saya sudah pernah mendengar soal oxydermal cukup lama sekitar tahun 2006. Tapi dari dulu sampai sekarang yang saya tahu belum ada registrasi BPOM,” ucapnya.

Baca: Berapa Juta Harga Perawatan Suntik Filler di Wajah?

Lebih lanjut, dr. Luciana yang terbiasa menangani pasien untuk suntik filler Restylane pun membeberkan bila oxydermal biasa disuntikkan di intra vena sebagai suplemen tubuh pada umumnya. Mengejutkannya seperti yang dipaparkan oleh dokter cantik tersebut, oxydermal tidak digunakan untuk suntikan wajah, melainkan untuk menambah stamina tubuh.

“Kalau oxydermal kandungannya masih belum jelas, tidak dicantumkan rasanya di boks kemasannya. Setahu saya, oxydermal rasanya belum ada label teregistrasi BPOM yang menyertakan nomor batch, expired date, mfg date serta nomor registrasinya,” seraya memberi contoh jenis produk yang teregistrasi BPOM dan yang tidak.

Baca: Jangan Sembarangan, Begini Tahapan Prosedur Suntik Filler yang Benar!

Ia pun mengakui jika ada banyak jenis oxydermal yang pernah ditawarkan kepadanya. Ada warna titik di ampulnya, baik warna biru, putih dan harganya juga bervariasi. Tapi, ia justru mengaku enggan memakai oxydermal yang keabsahan dan keamanannya belum jelas yang mengacu pada registrasi BPOM.

“Entah ya, mungkin selain melakukan suntik itu ada kombinasi obat lain yang disuntikkan. Biasanya digabung dengan vitamin C dan glutation sebagai antioksidan. Saya tidak terlalu mengikuti, sebagai praktisi hanya menyuntikkan obat yang sudah jelas teregistrasi dan sudah ada uji klinis akan obat tersebut. Pasien juga harus cerdas memilih obat, metode dan dokter, jangan sembarangan demi keamanan” saran dr. Luciana.

Nah, bagaimana dengan Anda? Sependapat, kah dengan dr. Luciana?

Baca: Suntikan Saline Sebagai Pembesar Payudara, Amankah?