Tips Pernikahan Langgeng dan Harmonis: Kecerdasan Spiritual Pasangan

By , Kamis, 12 November 2015 | 03:30 WIB
Tips Pernikahan Langgeng dan Harmonis: Kecerdasan Spiritual Pasangan (Nova)

Begitu banyak saran maupun tips agar pernikahan langgeng dan harmonis bagi pasangan suami istri, namun fenomena perceraian tetap saja terjadi. Apakah penyebabnya hanya ketidakcocokan semata? Atau memang karena menipisnya rasa cinta?

Sulit memang memastikan penyebab perceraian dapat terjadi, sebagian menyebut urusan ranjang alias seks menjadi pemicunya, sebagian lainnya mengatakan bahwa masalah ekonomi atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebagai penyebabnya. Ini tanggapan psikolog, Ayoe Sutomo, pada tabloidnova.com .

Baca: Rumah Tangga Membosankan, Waspadai Kehadiran Orang Ketiga!

“Cinta menipis mungkin saja pemicunya, tapi begitu banyak faktor perceraian yang kalau dipikir-pikir rasanya sangat simpel atau sebaliknya, rumit. Ada yang karena alasan keuangan, KDRT, suami tak adil, mertua yang terlalu ikut campur, tidak memiliki anak dan sebagainya. Membenahi diri dan penampilan serta lebih baik mengurus suami serta bersikap lebih pengertian adalah jurus agar suami tak mudah bosan,” ungkapnya soal tips agar pernikahan langgeng.

Baca: 3 Tanda Suami Sedang Merasa Bosan dengan Istri dan Pernikahannya

Psikolog yang berprofesi sebagai presenter acara di sebuah stasiun televisi swasta tersebut juga membenarkan bahwa tips pernikahan langgeng dan harmonis itu erat kaitannya dengan kecerdasan spritiual.

Kecerdasan spiritual dalam artian kemampuan individu untuk mampu memaknai peristiwa hidup, seperti halnya memaknai pernikahan dan proses menjalani bahtera rumah tangga sebagai bagian yang perlu disyukuri dan dijaga.

Baca: Tips Berintim Mesra di Depan Anak bagi Pasangan Agar Kian Harmonis

“Jikalau pasangan lebih cerdas menyikap perubahan dan tantangan hidup serta rumah tangga lewat menekan ego masing-masing, mungkin pernikahan akan awet. Cobaan, perubahan fisik, lonjakan emosi maupun perbedaan pendapat dalam pernikahan sebaiknya disikapi sebagai momentum untuk mengetes sejauh mana janji komitmen saat menikah dulu. Anggap saja bagian hadiah dari Tuhan,” ucapnya panjang lebar.