Pesawat Tak Ada, Jenazah Dokter Muda Ini Terpaksa Diangkut Dengan Kapal Laut

By nova.id, Kamis, 12 November 2015 | 04:01 WIB
Dionisius Giri Samudra (nova.id)

Tidak adanya sarana transportasi udara di Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, membuat jenazah dokter muda, Dionisius Giri Samudera alias Andra, yang meninggal dunia di RSUD Cendrawaih Dobo, Rabu malam (12/11/2015) sulit dipindahkan.

Jenazah Andra tidak bisa langsung dibawa ke keluarganya untuk dimakamkan, karena pemindahan jenazah harus dilakukan melalui laut, dengan waktu tempuh yang lama.

“Pukul 11.00 Wit ini jenazah almarhum akan dievakuasi melalui laut dari Dobo ke Tual,” kata Kepala RSUD Cendrawasih Dobo, Hendrik Hentije Darakay  saat dihubungi dari Ambon, Kamis (13/11/2015).

Hendrik menjelaskan, Andra telah bertugas di sebuah Puskesmas di Kepulauan Aru sejak Juni 2015 lalu.

Baca juga: Dokter Muda Ini Dikabarkan Meninggal Karena Tak Punya Biaya Evakuasi

Rencananya setelah tiba di Tual, jenazah Andra akan dibawa dengan menggunakan pesawat domestik menuju Bandara Pattimura.

“Nanti setelah tiba di Tual baru diterbangkan dengan pesawat ke Bandara Pattimura Ambon,” ujar dia.

Penerbangan di Dobo mengalami masalah sehingga tidak ada pesawat yang bisa digunakan untuk mengevakuasi korban.

Saat ini, kata dia, sejumlah keluarga Andra juga telah berada di Dobo. “Keluarga korban sudah ada di sini, dan saat ini saya masih bekerja nanti saya kabari lagi,” kata Hendrik sambil menonaktifkan hubungan telepon.

Diberitakan sebelumnya, Andra yang selama ini bertugas sebagai dokter PTT di Kepulauan Aru ini diduga meninggal dunia karena terserang penyakit demam ditambah penurunan kadar trombosit.

Selama dirawat di RSUD Cendrawasi Dobo sejak hari Minggu lalu, kondisi Andra tidak juga membaik dan akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 18.20 Wit.

Rahmat Rahman Patty / Kompas.com