Dihina dan Ditarik dari Tempat Tidur, Ini Curahan Hati Sang Pasien

By nova.id, Kamis, 19 November 2015 | 06:01 WIB
Erwinsyah Piliang (39), warga Batangkuis, Deliserdang, terbaring tak berdaya di RSU Haji Medan (nova.id)

Erwinsyah Piliang, 39, terbaring lemah di ranjang ruang Arrijal Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan, Senin (16/11).

Warga Pasar 9, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang tersebut beberapa hari lalu menjalani operasi usus buntu di RSU Citra Medika di Pasar X, Jalan Batangkuis, tak jauh dari rumahnya.

Selain baru menjalani operasi, kemaluannya juga membengkak. Dua hal tersebut membuat Erwin tak berdaya untuk bangkit.

Saat ditemui, Erwinsyah hanya tersenyum tipis. Badannya telentang tanpa gerak. Hanya tangannya yang tersodor. Keadaan Erwinsyah sangat memprihatinkan. Tubuhnya sangat kurus. Bahkan, sekadar ke toilet pun ia tak mampu.

Dengan suara lirih dan serak serta ditemani istrinya, Erwinsyah menceritakan, dapat perlakuan tidak patut saat dirawat di RSU Citra Medika. Ia dibentak-bentak pemilik rumah sakit bernama Paiman Manurung.

Ia mengaku dihina, dan kemaluannya diselentik hingga bengkak dan mengalami gangguan untuk buang air seni.

Baca juga: Duh, Pemilik Rumah Sakit Dikabarkan Hina dan Seret Pasien Miskin

Namun pemilik RSU Citra Medika Paiman Manurung membantah, telah menghina dan melecehkan pasien bernama Erwinsyah. "Oo, itu sepihak itu. Konfirmasi itu ke direktur, ya. Kita gak bisa mengapakannya (menjawabnya)," katanya.

Sedangkan Erwinsyah mengatakan, sang pemilik rumah sakit marah-marah, lantaran menganggapnya terlampau manja.

Sehingga penyakit usus buntu yang ia derita tak sembuh-sembuh. Ia kemudian dipaksa Paiman bangkit dan ditarik dari tempat tidur.

"Sakit kali rasanya. Kejam dia. Sangat kejam," ujar pria yang sehari-hari mencari nafkah sebagai penarik becak ini. Karena tak mampu meneruskan ceritanya, sang istri kemudian menceritakan apa yang dialami Erwinsyah.

Istri Erwinsyah, Salmiah Harahap (38), mengatakan, saat itu, sang pemilik rumah sakit marah-marah dan mengatainya orang miskin tak tahu diuntung.

Abul Muamar / Tribun Medan