Modus penyebaran narkoba semakin beragam dan mengerikan. Terbaru, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengingatkan masyarakat agar tidak tertipu dengan modus penyebaran narkoba, terutama jenis synthetic cannabinoid atau ganja sintetis.
Mengerikannya lagi, narkoba dengan bentuk mirip susu bubuk atau ganja sintetis bentuk mirip susu bubuk ini dikemas layaknya produk susu bubuk yang dijual di pasaran.
Baca: 10 Fakta I-Doser, Aplikasi yang Disebut ‘Narkoba Digital’ Masa Kini
"Ini jenis ganja yang sangat berbahaya, lebih bahaya dari ganja biasa karena ada ditambahkan zat tertentu dan efeknya lebih parah juga," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso, Selasa (24/11/2015).
Selain itu, menurut Budi Waseso, ganja sintetis ini mendominasi 60 persen tangkapan petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menjelang akhir tahun 2015. Adapun ganja jenis ini biasanya beredar di kalangan remaja dan kawasan kampus.
Baca: Astaga! Seorang Bapak Ajarkan Anaknya Jual Narkoba
Budi mengatakan, bentuk ganja sintetis adalah bubuk halus berwarna putih agak kusam dan dikemas di dalam kantong berukuran sedang.
Menurut dia, rata-rata ganja sintetis yang ditemukan petugas Bea dan Cukai untuk diselundupkan melalui Bandara Soekarno-Hatta juga dikemas dalam kotak susu palsu. Ganja sintetis ini merupakan satu dari 36 narkoba jenis baru yang masuk ke Indonesia.
Baca: Mengejutkan! Pengakuan Ivan Gunawan yang Pernah Pakai Narkoba dan Sering Clubbing
Secara keseluruhan, ada 350 narkoba jenis baru yang beredar di dunia, termasuk 36 narkoba jenis baru yang masuk ke Indonesia tersebut.
Khusus untuk ganja sintetis, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika belum menggolongkan ganja ini sebagai narkotika, psikotropika, atau prekusor.
Sumber: Kompas.com