Setiap anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki karakter yang unik dan butuh pendekatan berbeda untuk masing-masing anak. Setiap orangtua yang memiliki ABK harus menyesuaikan harapan dengan kondisi dan kemampuan ABK. “Orangtua tidak bisa memaksakan ABK memiliki performa yang sama dengan anak yang tidak ABK,” ujar dr. Amanda Soebadi, Sp.A., dokter spesialis anak dari Brawijaya Clinic seputar ciri anak berkebutuhan khusus serta penanganannya yang tepat.
Baca: Eko Setiyoasih, Sekolah Gratis untuk Anak Berkebutuhan Khusus Orangtua boleh saja sensitif terhadap tingkah laku anak tapi jangan langsung mencap mereka sebagai ABK. “Untuk mengenali apakah anak ABK atau tidak, lihat sejauh mana hubungan anak dengan orang lain. Jika anak tidak terganggu fungsi akademiknya, hubungan teman dengan gurunya juga tidak terganggu, berarti anak tersebut masih termasuk normal.”
Baca: Peran Shadow Teacher untuk Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Tapi, lanjut Amanda,” Kalau hubungan dengan orang lain terganggu, atau fungsi di lingkungan rumah dan sekolah terganggu, sebaiknya diperiksa ke dokter spesialis anak umum. Begitu ada indikasi kea rah suatu gangguan atau kelainan akan dirujuk ke dokter spesialis tumbuh kembang atau neurologi.” Yang jelas, jika kelainannya makin berat atau kentara maka akan cepat ketahuan. “Tapi, makin ringan kelainan, makin tua usia anak itu terdiagnosis,” jelas Amanda sambil memberikan panduan untuk mengenali ABK.
Baca: Yuk, Bimbing Anak Berkebutuhan Khusus untuk Miliki Mimpi!
Klik halaman selanjutnya untuk melihat 6 ciri anak berkebutuhan khusus serta penanganannya yang tepat.