Hal Mengejutkan Dibalik Meningkatnya Penyebab Autisme pada Anak

By , Senin, 4 Januari 2016 | 07:15 WIB
Hal Mengejutkan Dibalik Meningkatnya Penyebab Autisme pada Anak (Nova)

Ada alasan dramatis sekaligus mengejutkan dibalik meningkatnya penyebab autisme pada anak. Seperti yang dilansir oleh Momtastic, bertambahnya angka diagnosis autisme pada anak di Amerika kini semakin signifikan.

Berdasarkan sebuah suvei pemerintah yang dilaporkan dalan Today Show, 13 November 2015 lalu. Estimasti terbaru autisme pada anak menjadi 1 dari 45 anak. Peningkatan tajam ini berubah dari estimasi sebelumnya, yakni 1 dari 68 anak. Artinya, lebih dari dua persen anak di Amerika secara mungkin mengalami gejala autisme pada anak.

Alasan penyebab autisme pada anak secara siginifikan juga turut dikatakan oleh Centers for Disease Control yang akhirnya merujuk pada kunci hasil survei. Para orangtua lebih spesifik diminta untuk lebih memperhatikan sekaligus merawat kesehatan anak sejak dalam kandungan.

Baca: Kenali 6 Ciri Anak Berkebutuhan Khusus Serta Penanganan yang Tepat

“Satu dari 45 anak secara akurat dikabarkan berisiko mengalami autism. Suvei dilakukan untuk mengumpulkan hasil kesimpulan oleh lebih dari 35.000 keluarga yang memiliki anak usia 3 sampai 17 tahun,” ujar Benjamin Zablotsky, epidemiolog di National Center for Health Statistics.

Natalie Azar, kontributor medis dari NBC News juga menambahkan bahwa metodologi survei terbaru menjadi alasan terkuat meningkatkan diagnosis autisme pada anak. Ketika satu dari 68 anak mungkin mengalami gejala autisme maka didasarkan pada catatan medis serta perkembangan fisik dan mental sang anak.

Baca: Peran Shadow Teacher untuk Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

“Ini adalah laporan kesehatan pasien yang menjadi tolok ukur bagi studi. Penyebab anak menjadi autisme meningkat dari kelainan spektrum maupun masalah di perkembangan fisik serta otak,” papar Natalie.

Lebih lanjut, kasus autisme pada anak telah meningkat sejak 15 tahun terakhir. Berdasarkan data yang dirilis oleh CDC, prevalensi dari kelainan autism yang semula hanya 1 dari 150 anak di tahun 2000 menjadi 1 dari 45 anak di tahun 2015 ini.

Baca: Wow! Khasiat Menyusui Bisa Cegah Bayi dari Autisme

“Fenomena yang sangat mengejutkan memamg. Penambahan angka secara dratis tersebut amat menyeramkan. Ini harus segera ditindaklanjuti untuk kesehatan generasi penerus,” kata Michael Rosanoff, direktur Kesehatan Publik dari The Advocacy Group Autisme Speaks.

Michael sangat menyarankan pendampingan serta sosialisasi topik autism pada anak secara menyeluruh dan intens bagi keluarga, khususnya orangtua.

Kelainan autisme pada anak secara dini bisa ditandai dengan gejala afeksi pada interaksi sosial, cara berkomunikasi verbal dan non-verbal pada anak, serta tingkah laku dan ketertarikan anak pada suatu objek.

Sumber: Momtastic