Apakah Kaki Membesar Saat Hamil Bersifat Permanen?

By , Selasa, 5 Januari 2016 | 04:12 WIB
Apakah Anda termasuk yang mengalami kaki membesar saat hamil? (Nova)

Kehamilan memiliki banyak keajaiban. Selama sembilan bulan, seorang calon ibu mengalami banyak hal tak biasa dan tak pernah dialami sebelumnya.

Banyak perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya, termasuk ukuran kaki yang membesar saat hamil.

Apakah Anda juga mengalami hal ini?

Boldsky mengategorikan gejala kaki membesar saat hamil ini sebagai salah satu perubahan aneh yang terjadi pada tubuh. Dilansir dalam situs tersebut, ukuran kaki yang bertambah ini disebabkan oleh hormon bernama relaxin.

Hormon relaxin adalah satu-satunya penyebab kaki membesar saat hamil. Pasalnya, hormon ini mengendurkan ligamen di panggul Anda agar memberi ruang bayi untuk keluar.

Hal ini, ternyata memiliki efek yang berlangsung pada sendi di kaki pula, sehingga menyebabkan kaki cenderung lebih rata, lebih lebar, dan/atau lebih panjang.

BACA: Varises Saat Hamil Bisa Dicegah?

Namun, meski dalam artikel tersebut disebutkan bahwa pembesaran kaki selama hamil itu bersifat sementara, ternyata ini tak berlaku pada semua perempuan. Beberapa perempuan justru mengaku kakinya tak kembali ke ukuran semula meski ia melahirkan beberapa tahun lalu.

Salah satu perempuan yang berbagi pengalaman tentang kaki membesar saat hamil adalah aktris Denise Van Outen. Disebutkan Dailymail, ukuran kakinya bertambah satu (dari 5 menjadi 6) ketika hamil anaknya dua tahun lalu. Dan ia mengungkap, perubahan ukuran sepatu saat hamil itu justru berlangsung hingga sekarang.

“Dokter percaya bahwa perubahan lengkungan kaki yang kini jadi rata alias mendatar ini disebabkan kelonggaran sendi dan topangan ekstra yang terjadi saat hamil,” ujarnya.

Studi baru yang diterbitkan dalam American Journal of Physical Medicine & Rehabilitation, menunjukkan penurunan lengkungan kaki ini bersifat permanen.

Penelitian tentang ukuran lengkung kaki yang dilakukan University of Iowa kepada 49 wanita hamil, meneliti ukuran kaki ibu hamil saat istirahat dan ketika berjalan. Penelitian ini dilakukan selama trimester pertama kehamilan, kemudian dilakukan lagi lima bulan setelah melahirkan.