Tabloidnova.com - Wiwin Hermawan, satpam di Gedung Skyline di Jakarta Pusat, sempat bertatap muka dengan pelaku teror ledakan bom Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Wiwin sedang membopong pelanggan Starbucks yang mengalami luka di bagian kaki setelah ledakan pertama yang memporak-porandakan kedai kopi tersebut. Dua pelaku teror yang berada di sisi luar pagar Gedung Skyline kemudian mengacungkan senjata dan memaki-maki.
"Dimaki-maki dengan ucapan kasar kemudian disuruh pergi," ujar Wiwin saat menyampaikan kesaksiannya kepada sejumlah pihak kepolisian di lokasi kejadian, Kamis sore.
Saat memberi kesaksian, Wiwin terlihat masih trauma. Pada bajunya masih tersisa noda darah. Tidak lama kemudian, ia dibawa ke dalam Gedung Skyline.
Wiwin menuturkan pelaku tersebut kemudian melompati pagar dan melepaskan tembakan ke pelanggan Starbucks yang merupakan warga negara asing. WNA itu sedang berada dekat kolam seberang lobi utama gedung.
Pada saat bersamaan, pelaku lainnya juga melepas tembakan kepada warga negara asing lainnya di area parkir mobil yang terletak di depan Starbucks.
Di lokasi tersebut terdapat dua mobil yang mengalami kerusakan. Satu Sirion putih rusak di sisi kiri terutama di pintu penumpang. Satpam bernama Ihwani mengatakan mobil itu rusak akibat ledakan granat. Pada satu mobil lainnya, Livina silver, terdapat lubang seperti bekas tembakan baik di jendela maupun di pintu pada sisi kiri mobil.
Baca juga: Kabar Simpang Siur Seputar Ledakan Sarinah, Bagaimana Menyikapinya?
"Saat terjadi ledakan saya langsung mengevakuasi orang-orang yang berada di dalam Starbucks. Seram sekali meski tidak melihat langsung pelakunya, rasanya trauma, bingung bagaimana mengungkapkannya. Apalagi Pak Wiwin yang melihat langsung pelaku," tutur Ihwani.
Ihwani mengutip keterangan temannya sesama satpam yang mengatakan pelaku lainnya sempat mencoba masuk ke suatu restoran cepat saji waralaba Amerika Serikat yang berada di Gedung Sarinah, letaknya di seberang Gedung Skyline.
"Tetapi ia dicurigai oleh satpam di sana lalu dibawa ke Pos Polisi. Tidak lama kemudian terjadi ledakan juga di Pos Polisi," ungkap Ihwani. Ucapannya belum dapat dikonfirmasi ke pihak kepolisian.
Sementara itu, seorang karyawan di Burger King, restoran yang berhimpitan dengan Starbucks, menggambarkan kepanikan saat terjadi baku tembak.