Jajanan "Kotak Kado" Berwadah Mirip Kondom Beredar, Polisi Lakukan Ini

By nova.id, Senin, 25 Januari 2016 | 10:31 WIB
Selain berisi kondom, jajanan Kotak Kado terdiri dari benda lain seperti parasut plastik, stiker, permen, dan susu (nova.id)

Tabloidnova.com - Aparat kepolisian dari Polresta Bekasi Kota langsung menindaklanjuti temuan jajanan "Kotak Kado" yang berisi benda mirip kondom di Pekayon, Bekasi Selatan.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Bekasi Kota Iptu Puji mengatakan, polisi sedang menelusuri produsen Kotak Kado tersebut.

"Kita lakukan penyelidikan pemeriksaan, sebenarnya dari mana produsen yang membuat Kotak Kado ini," ujar Puji di Mapolsek Bekasi Selatan, Senin (25/1/2016).

Sayangnya, di kardus pembungkus Kotak Kado tersebut, tidak tertulis perusahaan mana yang membuat jajanan itu.

Tidak seperti makanan atau mainan anak lainnya, kemasan Kotak Kado hanya mencantumkan gambar tokoh kartun saja. Tidak ada keterangan mengenai produsen ataupun isi dari kotak tersebut.

Namun, bagian dalam kotak itu diisi berbagai macam makanan. Sebagian Kotak Kado ada yang berisi bungkusan mi dan ada juga yang berisi susu bubuk.

Baca juga: Kursus Jajanan Kaki Lima untuk Usaha

Benda berbentuk kondom itu pun juga masuk ke dalam kotak bersamaan dengan bungkusan susu bubuk.

Polisi akhirnya hanya mencari tahu alamat yang tertera di susu bubuk saja.

"Kita sudah temukan produsen susunya, tetapi pembuat Kotak Kado-nya ini belum," ujar Puji.

Namun, Puji masih enggan menjelaskan lokasi pabrik yang memproduksi susu bubuk itu. Sebab, dia belum bisa memastikan apakah produsen susu bubuk tersebut yang membuatnya dalam kemasan Kotak Kado atau hanya menjual susu bubuk secara terpisah saja.

Bisa saja, makanan-makanan kecil seperti susu bubuk dan mi itu dibeli secara acak oleh produsen Kotak Kado untuk diisi di Kotak Kadonya.

"Kita belum tahu juga apakah plastik yang mirip kondom digunakan untuk wadah minum atau hanya hadiah saja," ujar Puji.

Selain menelusuri produsennya, Puji mengatakan, polisi juga sedang memeriksa kandungan yang ada di dalam produk tersebut.

"Kapolres sudah perintahkan ke Reskrim untuk uji labfor soal ini. Dari situ, hasilnya ditemukan apakah layak untuk dikonsumsi makanan atau tidak," ujar dia.

Jessi Carina / Kompas.com