Risiko Tinggi Kematian pada Ibu Hamil Pasien Kanker Kulit Melanoma

By nova.id, Rabu, 27 Januari 2016 | 07:30 WIB
Risiko Tinggi Kematian pada Ibu Hamil yang Menderita Kanker Kulit Melanoma (nova.id)

Sebuah studi yang baru dirilis dalam Journal of American Academy of Dermatology pada 20 Januari lalu memaparkan temuan yang mengejutkan. Ternyata, perempuan hamil dengan kanker kulit melanoma lebih berisiko tinggi meninggal dunia ketimbang perempuan yang tidak hamil dengan kondisi serupa. Dengan kata lain, risiko tinggi kematian pada ibu hamil yang menderita kanker kulit melanoma.

Fakta yang didapatkan peneliti, perempuan di dalam studi yang didiagnosis dengan melanoma selama kehamilan atau dalam jangka waktu satu tahun setelah melahirkan didapati lima kali lebih mungkin meninggal dunia akibat kanker kulit ketimbang perempuan yang tidak hamil dengan melanoma.

Selain itu, perempuan dengan kehamilan muda yang mengalami melanoma, hampir tujuh kali lebih mungkin mengalami metastasis, yaitu penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya. Mereka juga sembilan kali lebih mungkin untuk memiliki kekambuhan kanker selama 7,5 tahun ke depan.

"Ketika melihat data yang kami dapat, kami terkejut bahwa ada kemungkinan kematian yang lebih tinggi, kemungkinan metastasis, serta potensi kekambuhan kanker di kalangan perempuan hamil,” kata penulis studi Dr Brian Gastman, ahli bedah plastik di Cleveland Clinic.

Baca: Panduan Porsi dan Jenis Makanan Saat Jalani Program Kehamilan

Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisa 462 perempuan dengan melanoma berusia kurang dari 50 tahun. Di antara mereka, ada 41 perempuan yang telah didiagnosa dengan melanoma saat mereka hamil atau dalam waktu satu tahun setelah mereka melahirkan.

Dalam kelompok tersebut, 20 persen perempuan meninggal dunia karena melanoma, sedang perempuan yang tidak hamil dan meninggal akibat melanoma hanya berjumlah 10 persen.

Selain itu, 25 persen perempuan yang didiagnosis dengan melanoma selama kehamilan atau segera setelah melahirkan, kanker lebih cepat menyebar ke bagian tubuh lain, dan kondisi tersebut hanya terjadi pada 12,7 persen perempuan yang tidak hamil. Dan sekitar 12,5 persen perempuan yang didiagnosis dengan melanoma selama atau setelah kehamilan juga mengalami kambuhnya melanoma selama 7,5 tahun ke depan.

Baca: Calon Ibu, Ini Dia Tahapan Program Kehamilan Sesuai Fungsinya

Walau begitu, para peneliti tidak mengatakan bahwa perempuan hamil lebih mungkin terkena melanoma, kata Gastman kepada Live Science. Namun, jika ibu hamil mendapatkan melanoma, melanoma tersebut cenderung lebih ganas dan agresif ketimbang melanoma pada perempuan yang tidak hamil.

Para peneliti belum tahu secara pasti mengapa melanoma menjadi lebih agresif pada perempuan hamil, tetapi mereka mengatakan, hal itu mungkin terkait dengan perubahan hormon yang terjadi pada perempuan hamil, seperti peningkatan kadar estrogen. Agresivitas melanoma pada perempuan hamil juga bisa disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang menurun selama hamil, yang memang betujuan untuk mencegah tubuh menolak adanya janin, kata para peneliti.

Baca: Waspada! Jarak Kehamilan Kurang dari 1 Tahun Berisiko Osteoporosis