Tabloidnova.com - Serma Syaiful Arief Rahman sempat menghubungi keluarganya beberapa hari sebelum pesawat latih Super Tucano yang ditumpanginya jatuh di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2/2016).
Menurut Sri Aryanti, kakak ipar Serma Syaiful, tidak ada firasat apa pun yang dirasakan keluarga saat Serma Syaiful menghubunginya melalui sambungan telepon pada Jumat (5/2/2016).
Seperti biasa, pria 37 tahun itu menanyakan kabar ayahnya, Yusuf Wibisono, yang tinggal di Desa Nusupan, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Terakhir dia pesan kepada kami untuk menjaga baik-baik bapaknya di Magelang," ujar Sri menahan air matanya, di kediamannya, Kamis (11/2/2016).
Keluarga tidak menyangka bahwa pesan adik iparnya itu merupakan pesan terakhir sebelum kemudian meninggal dunia dalam insiden pesawat latih Super Tucano di Blimbing, Kota Malang.
Di mata keluarga, Serma Syaiful dikenal sebagai sosok yang sayang kepada keluarga. Alumnus SMA Negeri 1 Salaman itu juga dikenal sebagai pribadi yang mudah bergaul dengan masyarakat sekitar.
"Kalau pulang ke rumah Magelang, dia suka ngumpul sama teman-temannya dan tetangga," kenang Sri.
Baca juga: Mujiono Histeris Lihat Istri Jadi Korban dan Rumahnya Hancur Tertimpa Pesawat
Sri menceritakan, kabar insiden tersebut diterima sesaat setelah insiden itu terjadi. Kabar datang dari suami Sri atau kakak kandung Serma Syaiful yang juga seorang anggota TNI AU di Makassar.
"Bapak langsung berangkat ke Malang untuk memastikan keadaannya (Serma Syaiful)," kata Sri.
Serma Saiful adalah kopilot sekaligus teknisi pesawat latih Super Tucano. Saiful merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Yusuf Wibisono dan almarhum Endang Sulistianingrum.
Syaiful sudah bertugas di TNI AU selama lebih dari 10 tahun. Serma Syaiful meninggalkan seorang istri, Envi, serta dua putri Friza (11), dan Natasha (7).