Tabloidnova.com - Isma Wanti (40) dan kedua anaknya sudah enam tahun belakangan ini tinggal di kandang kambing di kawasan Karang Sari, Kota Medan.
Perempuan yang akrab disapa Isma ini bercerita, awalnya, dia tinggal di kandang kambing setelah diusir dari rumah kontrakan karena tidak bisa membayar uang sewa.
Saat itu, kebetulan ada tawaran pekerjaan untuk menjaga kandang kambing.
"Dulu nyewa, asik (sering) diusir orang yang punya kontrakan karena enggak bisa bayar. Pas cari lowongan kerja, ditawari jaga kandang kambing. Karena enggak ada rumah, ditawari juga tinggal di sini," ujarnya saat ditemui, Senin (15/2/2016).
Dia mengaku sangat bersyukur atas kebaikan hati Ponilin, pemilik kandang kambing tersebut. Tak sekadar memberi tumpangan di kandang kambing, Ponilin juga membiayai penggunaan arus listrik tiap bulan.
"Di sini tempat gratis. Lampu dan air ditanggung uwak (paman) yang punya kambing. Uwak Ponilin yang punya. Dia baik, enggak sampai hati dia ngelihat kami. Yang penting kami baik-baik saja. Kami bersihin kandang kambingnya," kata Isma.
Setiap hari, dia bekerja memberi makan kambing milik Ponilin dan membersihkan kandang. Di musim hujan, Isma harus bekerja lebih ekstra untuk membersihkan kandang dan merapikan makanan kambing yang berantakan.
Isma menuturkan, awalnya, anak-anaknya merasa risih dengan bau kambing. Mendengar itu, dia hanya bisa diam dan menahan tangis tanpa mencoba menerangkan kondisi mereka.
"Enggak tahu mau ngomong apa, cuma sedih dan menjalani hidup saja," ungkapnya.
Suaminya sudah meninggal sejak enam tahun lalu. Sejak itu, kehidupannya tak menentu, mulai dari diusir dari rumah kontrakan sampai harus banting tulang demi menghidupi anak-anaknya.
Untuk kebutuhan sehari-hari, Isma bekerja di rumah-rumah tetangga yang membutuhkan jasanya.
"Kadang disuruh nyuci, disuruh gosok ya dikerjakan, kusuk (pijat) orang juga. Metik cabai, ngupas bawang, bersihin taman, semua yang bisa dikerjakan. Ya, enggak ada gaji bulanan. Sekali gosok bayar, kayak gitu," katanya.
Dini, anak ketiga Isma, kerap membantu meringankan pekerjaan ibunya. Begitu juga Adit, anak bungsu dari Isma.
"Anak-anak saya sering bantu juga, apalagi kalau saya ada panggilan gosok (setrika) baju di rumah orang. Mereka sangat tahu diri, bantu saya," ucapnya sembari menundukkan kepala.
Ryan / Tribun