Samakan Harapan
“Jadi masalahnya bukan suami saya tidak romantis, melainkan suami dan istri tidak kompak soal romantis. Ini kuncinya bisa disingkronkan dengan komunikasi. Sampaikan secara baik-baik pada pasangan apa yang kita inginkan, sehingga ada kesepakatan dan toleransi. Mengutip teori Five Love Languages Dr. Gary Chapman, ekspresi cinta itu kan bukan hanya kasih hadiah atau bunga, tapi menemani, memberi waktu, memuji, setia dan sebagainya itupun bahasa cinta.”
Yang tak kalah penting dicari tahu adalah apakah pasangan kita mengharapkan romantisme yang umum atau tidak. Bisa saja pasangan ingin romantisme yang berbeda. Bisa jadi, Anda mengeluh suami tidak romantis sementara Si Dia sedang menjalankan sisi romantisnya dengan cara berbeda.
BACA: Inilah Surat Cinta Paling Romantis di Dunia
“Misalnya, dia merasa dicintai dengan elusan di punggung, ditemani berbelanja bulanan, dan sebagainya. Nah, justru pasangan harus saling menemukan titik-titik romantisme pasangannya itu ada di mana,” papar Nina yang menyarankan perempuan agar tak melulu menunggu “diromantisin” pasangannya.
Banyak yang berpikir romantis itu cuma areanya laki-laki, dan perempuan menunggu ‘diromantisin’. “Padahal perempuan juga harus sadar bahwa kalau dia ingin hubungan dengan suaminya romantis, dia harus berani melakukan dan memulai hal-hal yang romantis. Tunjukkan ekspresi kasih sayang kita pada suami, misalnya memeluk atau membelai,” pesan Nina.
Ratih Sukma Pertiwi