Tes Kehamilan Positif Namun Tak Ada Janin, Bagaimana Penjelasannya?

By nova.id, Selasa, 1 Maret 2016 | 10:45 WIB
Tes Kehamilan Positif Namun Tak Ada Janin, Bagaimana Penjelasannya? (nova.id)

Mungkin sebagian Anda pernah mengalami momen dimana saat tengah melakukan tes kehamilan yang memberi hasil positif, tapi setelah keesokannya justru berkata sebaliknya?

Alat tes kehamilan mandiri atau yang biasa kita sebut test pack, biasanya cukup akurat. Alat itu bisa mendeteksi kehamilan dengan akurasi hingga 97 persen. Alat ini bekerja dengan cara mendeteksi keberadaan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) di urin.

Jika alat tes mendeteksi keberadaan hCG, Selamat! Berarti Anda sedang mengandung, dengan kemungkinan hasil tes positif namun palsu (false positive) sebanyak sekitar tiga persen.

Chemical pregnancy (kehamilan kimia) Penjelasan paling umum mengenai false positive adalah Anda memang hamil ketika melakukan tes. "Beberapa perempuan memang positif hamil, tapi tiga hari kemudian terjadi pendarahan berat yang sering dianggap menstruasi," kata Lanalee Araba Sam, M.D., dokter kebidanan dan kandungan di Fort Lauderdale.

“Yang sebenarnya terjadi adalah mereka mengalami keguguran dini yang biasa disebut kehamilan kimia atau chemical pregnancy. Mereka tidak tahu bahwa ini false positive yang berujung pada abortus dini spontan. Banyak yang mengira alat tes kehamilan mengeluarkan hasil yang salah, padahal tidak demikian,” jelasnya.

Baca: Cara Baca Hasil Tes Analisis Sperma Saat Program Kehamilan

Ada baiknya, Anda segera membuat janji temu dengan dokter begitu mendapatkan hasil positif saat melakukan tes kehamilan mandiri di rumah.

Tapi, menurut Dr. Sam, USG baru bisa mendeteksi keberadaan kantung kehamilan pada usia kehamilan enam minggu dan tidak bisa mendeteksi janin dengan detak jantungnya sampai usia kehamilan 6-7 minggu.

Begitu Anda bisa mendengar detak jantung janin, risiko keguguran langsung turun hingga kurang dari lima persen.

Meski demikian, tidak mengapa Anda memeriksakan diri walau usia kehamilan kurang dari itu. Anda akan mendapat manfaat berupa petunjuk cara menjaga kehamilan dengan baik untuk mencegah keguguran.

Baca: 5 Pemeriksaan Wajib yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil

Keguguran sebelum tes Jika Anda mengalami keguguran, kadar hCG kan tetap tinggi selama beberapa minggu sampai Anda mengalami menstruasi berikutnya. Jika Anda melakukan tes segera setelah sebenarnya janin Anda sudah luruh, alat tes sangat mungkin menunjukkan hasil positif.

Tes kehamilan keliru Pastikan alat tes yang Anda beli belum kedaluwarsa. Ikuti petunjuknya dengan hati-hati. Kesalahan penggunaan dan alat tes yang kedaluwarsa dapat menunjukkan hasil yang tidak sesuai kenyataan.

Baca: Tes CRD Untuk Diagnosa Potensi Kehamilan Preeklamsi

Terapi kesuburan Beberapa perempuan yang melakukan terapi kesuburan, menerima suntikan hCG untuk membantu ovulasi. Jika demikian, biasanya dokter akan memberi petunjuk tentang bagaimana melakukan tes kehamilan yang akurat.

Beberapa obat seperti methadone, juga bisa mengacaukan hasil alat tes kehamilan, kata Sean Daneshmand, M.D., dokter kebidanan dan kandungan di San Diego, sekaligus pendiri yayasan nirlaba Miracle Babies.

Sel kuman tumor ovarium dan penyakit gestational trophoblastic juga bisa memicu produksi hCG. Kondisi ini terjadi saat sel yang seharusnya membentuk plasenta berubah menjadi tumor, jelas Dr. Daneshmand.

Kesimpulannya, jika alat tes kehamilan mandiri menunjukkan hasil positif, artinya 97 persen kemungkinan Anda hamil. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan bahwa Anda tidak termasuk (atau mungkin termasuk) kelompok tiga persen yang mengalami false positive.

Bestari Kumala Dewi/KompasHealth Sumber: Parents