Antusiasme menyaksikan fenomena gerhana matahari total di Indonesia 9 Maret 2016 besok, seharusnya diiringi dengan kesadaran menjaga kesehatan mata.
Para orangtua diminta memperhatikan dan memastikan anak-anaknya tidak melihat gerhana matahari secara langsung alias dengan mata telanjang pada tanggal 9 Maret 2016.
Mengapa bahaya melihat gerhana matahari langsung tanpa kacamata khusus bisa berbahaya? Pasalnya, lensa mata anak cenderung lebih jernih sehingga radiasi yang masuk lebih banyak dibandingkan orang dewasa.
Anak-anak rentan mengalami solar retinopati yang bisa terjadi bila melihat gerhana matahari langsung.
BACA: Jadwal Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Indonesia
"Seperti ketika melihat matahari di siang hari dengan mata langsung, maka akan mengalami kerusakan pada makula bagian retina. Muncul titik atau bulatan hitam pada pandangan," ucap Muhammad Bayu Sasongko, dokter spesialis mata RS khusus mata dr Yap Yogyakarta, Senin (07/03/2016).
Bayu mengungkapkan, ketika radiasi masuk, maka akan merusak makula bagian retina.
"Kalau mata orang dewasa sudah tidak jernih, tapi kalau anak-anak masih steril dan jernih. Itu akan cepat sekali mengalami kerusakan makula ketika melihat gerhana matahari langsung," tandasnya.
BACA: Ini Alasan Turis Datangi Indonesia Saat Gerhana Matahari 9 Maret 2016
Namun demikian, Bayu menyampaikan agar masyarakat tidak perlu takut dengan paparan fenomena gerhana matahari.
"Yang penting orangtua mengawasi agar anak-anak jangan melihat langsung. Masyarakat juga jangan takut, kalau tahu cara menyaksikanya dipastikan aman," tegasnya.
Untuk menyaksikan gerhana matahari, gunakan kacamata khusus yang mampu menyaring sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 100-400 nanometer. Jangan menatap gerhana tanpa henti dari awal hingga akhir. Selama melihat gerhana, istirahatkan mata, alihkan pandangan dari melihat gerhana beberapa saat.
Sumber: Kompas Health