Motif Jessica Bunuh Mirna Kemungkinan Lantaran Cemburu dan Dendam

By nova.id, Jumat, 11 Maret 2016 | 06:01 WIB
Jessica Wongso dan Mirna Salihin (nova.id)

Tabloidnova.com - Jessica Wongso yang dituduh telah meracuni hingga tewas temannya sendiri di sebuah kafe di Jakarta diduga melakukan hal itu karena cemburu. Demikian menurut Kirdi Putra, ahli hipnotis forensik dalam penyelidikan polisi terkait kasus itu.

Kirdi telah mewawancarai Jessica Wongso dan tokoh-tokoh kunci lainnya dalam kasus pembunuhan yang telah menarik perhatian warga tersebut.

Jessica dituduh membunuh temannya, Mirna Salihin (27 tahun), yang ia pertama kenal saat kuliah di Billy Blue College of Design, Sydney, Australia, dengan menuangkan sianida ke dalam es kopi vietnam di sebuah kafe populer di Jakarta.

Menurut Kirdi, hubungan mereka kemudian merenggang dan tak bertemu satu sama lain selama minimal lima tahun.

Pada waktu itu, beberapa teman Jessica menjadi lebih dekat dengan Mirna, dan akhir tahun lalu Mirna menikah di Bali. Jessica tak hadir dalam pernikahan tersebut.

"Sebuah motif yang mungkin semacam kecemburuan dan dendam. Pertama, teman-temannya diambil; kedua, Mirna menjalani kehidupan yang lebih baik daripada Jessica. Itu bisa menjadi motif," jelas Kirdi.

Baca juga: Kasus Mirna, Ini Petunjuk Jaksa Kepada Polisi

Ia juga telah memeriksa pesan instan yang dikirim antara kedua perempuan itu dan mewawancarai teman-teman keduanya dan serta suami Mirna.

Kirdi mengatakan, tak ada bukti yang mendukung spekulasi yang beredar bahwa kedua perempuan itu adalah sepasang kekasih.

Kirdi telah melihat rekaman CCTV kejadian di kafe dan mengatakan bahwa Jessica berperilaku aneh sebelum dan sesudah Mirna jatuh sakit.

Rekaman itu menunjukkan bahwa Jessica memesan tiga minuman dan kemudian meninggalkan kafe untuk pergi ke toko terdekat. Ia membeli tiga item dari toko itu dan kembali ke kafe dengan tiga kantong terpisah.

Ia meletakkan tas di atas meja, menutupi minuman dari pandangan, dan beberapa menit kemudian meletakkan tas di lantai, sebelum Mirna dan teman lainnya tiba.