4 Hal yang Dipertimbangkan Sebelum Mencicil Mobil

By nova.id, Senin, 14 Maret 2016 | 10:44 WIB
Siapkan pos dana untuk pengeluaran tak terduga ini. (nova.id)

Tanya:

Mbak Teja yang baik, saya memiliki tiga orang anak dengan rentang usia yang berdekatan. Untuk kenyamanan mereka beraktivitas sehari-hari, ya sekolah dan les, saya dan suami berencana untuk mencicil satu mobil khusus untuk aktivitas anak-anak. Inginnya mobil dengan harga paling mahal Rp. 200 juta, Mbak. Tapi dana yang kami punya saat ini baru Rp 30 juta. Bagaimana strategi perencanaan keuangannya agar bisa terlaksana? 

Jawab:

Untuk kebutuhan mobilisasi anak-anak, memang terkadang kita membutuhkan mobil tambahan bagi keluarga. Tapi, sebelum kita menambah mobil, terlebih dahulu kita perlu mempertimbangkan dari sisi keuangan dibandingkan dengan manfaat yang kita dapatkan. Pertama-tama, yang perlu kita pertimbangkan adalah bujet untuk membeli mobil.

Dengan rencana membeli mobil maksimal seharga Rp. 200 juta, dan dana yang tersedia untuk uang muka sebesar Rp. 30 juta, maka cicilan bulanannya pasti akan mempengaruhi pengeluaran bulanan. Coba kita perhitungkan :

Harga mobil                Rp. 200.000.000

Uang muka                  Rp.   30.000.000

Kredit                          Rp. 170.000.000

Bunga                                      7% flat

Jangka waktu                          5 tahun           

Cicilan per bulan         Rp.   3.825.000

Apabila kita membeli mobil seharga Rp. 200 juta, dengan uang muka Rp. 30 juta, maka sisanya sebesar Rp. 170 juta dengan kredit. Asumsi bunga 7% flat selama 5 tahun, cicilan per bulannya sebesar Rp. 3.825.000,-.

Kredit kendaraan yang umum mensyaratkan uang muka sebesar 30% dari harga mobil, akan tetapi saat ada promosi mereka terkadang menurunkan uang mukanya. Kalau tidak, artinya kita harus menyiapkan uang muka yang lebih besar untuk membelinya.

Semakin besar uang muka, maka cicilan per bulan akan menjadi lebih kecil, sehingga pengeluaran bulanan jadi lebih ringan. Apabila menambah uang muka tidak memungkinkan, sementara pengeluaran bulanan juga sudah tidak mungkin dikurangi lagi, maka lebih baik kita memilih mobil yang harganya lebih murah.

Akan tetapi, perlu kita ingat, bahwa saat membeli mobil, pengeluaran kita bukan hanya membayar cicilan kreditnya, akan tetapi juga akan muncul pengeluaran lainnya seperti pengeluaran untuk bensin, perawatan kendaraan, parkir, tol, bahkan menggaji supir. Pengeluaran lainnya yang timbul ini kadang belum kita perhitungkan.

Saat kita merencanakan untuk menambah kendaraan dan membelinya dengan cara mencicil, sebaiknya kita menghitung lagi pengeluaran bulanan kita. Bukan hanya pengeluaran cicilan, tapi juga pengeluaran lainnya yang mengikuti.

Inilah beberapa hal yang sebaiknya kita pertimbangkan saat akan membeli mobil:

  1. Total cicilan hutang keseluruhan kita sebaiknya tidak lebih dari 1/3 penghasilan. Semua cicilan termasuk cicilan rumah, mobil, dan cicilan lainnya selama sebulan kalau terlalu besar totalnya, bisa memberatkan pengeluaran kita.
  2. Kalau ternyata lebih besar dari 1/3 penghasilan, pertimbangkan untuk mengurangi cicilannya dengan cara menambah uang muka, memperpanjang masa waktu cicilan, mencari alternatif bunga kredit yang lebih ringan, hingga mencari alternatif mobil yang harganya lebih murah.
  3. Perlu diperhitungkan juga, pengeluaran lainnya yang mungkin timbul saat kita membeli mobil. Seperti pengeluaran bensin, service dan biaya lainnya akan menambah pengeluaran bulanan rutin keluarga kita. Pilihlah mobil yang pengeluaran rutinnya lebih ringan.
  4. Semakin pendek jangka waktu cicilan, sebenarnya semakin baik. Karena uang yang kita bayarkan untuk bunganya akan lebih sedikit. Apabila keuangan kita masih memungkinkan, buatlah jangka waktu cicilan lebih pendek.

Tentu saja keputusan untuk membeli mobil tidak hanya mengenai masalah keuangan. Terkadang kita merasa sudah sangat mendesak untuk menambah mobil. Jangan terburu-buru, sebaiknya dipertimbangkan kembali seberapa pentingnya menambah mobil, dengan konsekuensi adanya pengeluaran yang lebih besar dalam keluarga.

Penjawab: Tejasari CFP®, Independent Financial Planner dari Tatadana Consulting