Lasmi juga menginginkan putranya bisa terbebas dari pasung, namun tenaga rentanya tak cukup kuat untuk membuka pasak yang menempel di kayu balok tersebut.
“Mau pripun meleh," kata Lasmi sembari menyeka pipinya.
Kayu yang dipasung itu pun ternyata sulit dibuka. Saat dua anggota Koramil Wedarijaksa hendak membuka ternyata membutuhkan waktu yang lama. Sang ibu tidak bohong, anggota TNI baru bisa membuka pasung itu dengan mengeluarkan seluruh tenaganya.
Setelah pasungnya dibuka, Lasmin tidak bisa berdiri sendiri, harus dibantu beberapa orang. Atas persetujuan bersama, akhirnya Lasmi dipapah berjalan, dimasukkan ke mobil ambulans menuju Rumah Sakit Jiwa Semarang.
Baca juga: Bayinya Dianiaya, Sang Istri Sebut Suaminya Tak Pernah Kasar
Beberapa pihak datang dalam proses evakuasi ini, mulai dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sekda Sri Puryono, Bupati Pati Haryanto, Wabup Boediyono, Kepada Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, hingga Kepala Dinas Sosial Rudy Apriyantono, dan beberapa pejabat teknis lain.
"Ini dilepas ya, bawa sekarang ke rumah sakit. Ambulans sudah ada? Ini kasihan kalau terus begini," kata Ganjar saat tiba di kediaman Lasmi.
Setelah ada ambulans, Ganjar meminta izin kepada ibu untuk membawanya ke Semarang. Sang ibu hanya bisa pasrah serta menganggukkan kepalanya.
Sebelum dibawa, Lasmin bercakap dengan Ganjar. Tak banyak kata yang keluar dari mulut pria yang empat tahun dipasung ini.
Kendati demikian, Lasmin ternyata bisa tersenyum mendengar candaan yang disampaikan Gubernur Jateng.
“Kamu masih ingat teman-temanmu? Kalo pacar, siapa nama pacarmu?" tanya Ganjar.
Nazar Nurdin / Kompas.com