Beberapa wanita hamil tentu ingin memberi yang terbaik untuk sang buah hati. Maka, anjuran untuk mengonsumsi makanan tertentu demi melancarkan persalinannya. Dr. Budi Iman Santoso, spesialis obstetri dan ginekologi, menjelaskan fakta di balik mitos minuman yang bisa melancarkan persalinan.
1. Air Kelapa Melancarkan Persalinan? Budi menceritakan, saat ia bertugas di Timor Timur (Timor Leste), seorang perawat meminta ibu hamil minum minyak kelapa agar bayi segera lahir. Menanggapi hal tersebut ia menjelaskan, hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan manfaat minum minyak kelapa untuk memudahkan persalinan.
"Persalinan itu kan lewat vagina, minum minyak kelapa ke saluran cerna. Jadi, kan enggak nyambung jalan lahir dengan usus," kata Budi di sela-sela acara Indonesian Hydration and Health Conference (IH2C) di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Minum air kelapa alami memang mungkin baik untuk ibu hamil, tapi lebih kepada kandungannya untuk kesehatan, misalnya pencernaan. Air kelapa tidak membuat persalinan lebih lancar.
BACA: 5 Alasan Kulit dan Otot Vagina Perlu Digunting Saat Persalinan
2. Minum Rumput Fatimah Melancarkan Persalinan?
Minum air rumput Fatimah dapat memudahkan persalinan itu hanya mitos. Dalam buku berjudul Mitos atau Fakta Air dan Hidrasi dituliskan, rumput Fatimah memang mengandung bahan yang dapat meningkatkan kontraksi rahim sehingga terjadi proses persalinan. Namun, penggunaan rumput Fatimah bisa menyebabkan kontraksi berlebihan yang justru membahayakan kesehatan ibu dan janinnya.
Kunci Kelancaran Persalinan
Menurut Budi, untuk memudahkan persalinan ibu hamil harus menjaga berat badannya selama kehamilan. Salah satunya, wanita hamil harus tahu indeks massa tubuh (IMT) sebelum hamil. Untuk wanita hamil yang memiliki IMT normal, dengan gizi yang baik bisa menambah berat badan 12-14 kg sampai bayi lahir.
Jika wanita hamil memiliki berat badan berlebih, sebaiknya menambah berat badan tak lebih dari 9 kg. Sedangkan, untuk wanita hamil yang sangat kurus, bisa menambah berat badan hingga 20 kg.
"Jangan kalau IMT udah normal, tambah beratnya 20 kg. Bayinya nanti besar, jadi gimana mau lancar persalinannya," kata Budi.
Sumber: Kompas Health