GDI Analytics, Produk Canggih untuk Identifikasi dan Analisa Data Media Sosial

By , Senin, 21 Maret 2016 | 02:09 WIB
Jumpa pers GDIAnalytics (Nova)

Tabloidnova.com - PT Generasi Digital Internasional (GDILab) resmi meluncurkan produk analitik terbaru mereka, GDI Analytics, Jumat (18/3-2016) di Cinemaxx Theater FX Sudirman, Jakarta. Produk ini merupakan Social (Twitter-Facebook-Instagram) Intelligence Platform, yang mampu memantau dan menganalisa performa ketiga media sosial tersebut untuk membantu perusahaan, startup, UKM, dan pelaku bisnis dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk mereka.

Acara dihadiri oleh media dan tamu undangan lainnya. GDILab merupakan perusahaan teknologi asal Jakarta yang bergerak di bidang social media analytics. Selain peluncuran produk, GDILab turut mengadakan forum diskusi mengenai penggunaan olahan data acak (unstructured data) di media sosial sebagai digital market insight.

Lima orang pembicara hadir dalam acara ini, yaitu Billy Boen (Managing Partner GDILab), Jefri Dinomo (VP Product Development GDILab) Gunawan Susanto (CEO IBM Indonesia), Roy Simangunsong (Country Head Twitter Indonesia), dan Tom Leetrakul (Founder dan CEO Digital Associates, GDILab Partner).

“Perkembangan dunia digital yang begitu pesat, terutama dengan kehadiran media sosial, mengakibatkan ledakan data yang tidak bisa dibendung. 80% data di dunia adalah unstructured data yang ada di media sosial. Miliaran data tercecer begitu saja tanpa ada yang mengolah menjadi digital market insight,” papar Billy.

“Ada 50 juta UKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka menyumbang 60% dari GDP. Mereka punya potensi yang cukup besar. Data yang tersedia di media sosial bisa membantu para UKM untuk memahami konsumen dan membuat penilaian terhadap mereka.”

Bagi pelaku bisnis, terutama UKM, terlibat dalam pemasaran media sosial secara efektif adalah hal yang sangat penting. Namun, keinginan ini biasanya terhalang oleh biaya yang besar untuk menggunakan jasa konsultasi analitik. Padahal, media sosial sudah menjadi penentu strategi pemasaran yang bisa membantu mereka mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat. Fenomena ini yang coba ditangkap oleh GDILab.

Facebook sebagai media sosial dengan banyak pengguna, menjadi wadah untuk berbagi berbagai macam hal, termasuk berinteraksi dengan Fan Page sebuah brand atau produk. Sedangkan untuk Instagram, kini telah dimanfaatkan sebagai wadah berkampanye melalui hashtag tertentu, dan bisa direspon oleh followers dengan mudah. Begitu pun halnya dengan Twitter.

Twitter menjadi wadah bagi masyarakat untuk membicarakan suatu topik yang berkaitan dengan sebuah brand atau produk, serta meng-update diri dengan berita-berita terkini. Seperti yang diterangkan oleh Roy, “Twitter bukan hanya digunakan untuk berkampanye, tapi juga untuk customer service. Bahkan pada tahun 2014,  Indonesia menghasilkan 4,1 miliar tweets dan ada lebih dari 200 hal yang dapat kita analisis dari satu tweet. Ini adalah kekayaan informasi yang dapat diterjemahkan ke dalam kampanye brand.”

Keberadaan unstructured data pada ketiga media sosial tersebut semakin dimanfaatkan dengan kehadiran GDIAnalytics yang dikembangkan dari mesin analitik pintar bernama Genesis Technology. GDIAnalytics sendiri merupakan perpaduan dari dua produk yang diciptakan sebelumnya, Polaris dan Iris.

Produk ini semakin mengukuhkan posisi GDILab sebagai perusahaan Indonesia pertama yang menyediakan perangkat lunak alat analitik terbuka sebagai bagian dari layanan atau Software as a service (SaaS).

Meski GDIAnalytics diciptakan dari mesin sendiri, mereka tentunya tidak mengumpulkan data tanpa izin. “Twitter bersedia memberikan data namun tetap menjunjung tinggi privasi pengguna. Semua bisa dianalisis, tapi tidak semua data kita buka. Twitter akan terus menjaga privasi penggunanya. Tidak mungkin orang mau semua datanya dibuka," kata Roy.

Pentingnya menggunakan analytics toosl bagi pelaku bisnis diakui oleh Gunawan. “Fashion Week di luar negeri pun menggunakan analytics tools untuk mengetahui warna yang lagi ngetren, sehingga mereka mulai bisa mencari warna tersebut,” jelasnya. “GDILab benar-benar game-changer bagi perusahaan-perusahaan startup di Indonesia. Dengan tools ini, akan semakin banyak inovasi kreatif dari talenta Indonesia untuk Indonesia dan dunia.”