Batik Air dan TransNusa Tabrakan di Bandara Halim, Ini Kronologinya

By nova.id, Selasa, 5 April 2016 | 03:31 WIB
Sayap kiri pesawat Boeing 737-800 Batik Air yang bertabrakan dengan pesawat ATR42-600 TransNusa di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta (nova.id)

Tabloidnova.com - Pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 dengan nomor registrasi PK-LBS dan pesawat TransNusa dengan jenis ATR 42 seri 600 bertabrakan di landasan Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/4/2016).

Tabrakan ini terjadi sekitar pukul 19.55 WIB. Dirjen Perhubungan Udara Suprastyo dalam konferensi pers, Selasa (5/4/2016) dini hari, mengatakan, tabrakan terjadi saat pesawat ATR hendak towing menuju apron selatan Bandara Halim.

Belum dijelaskan secara rinci terjadi kesalahan di mana, tetapi tabrakan tak dapat dihindari antar-kedua pesawat.

"Kerusakan yang terjadi pesawat Boeing Batik ujung sayap kiri patah dan pesawat ATR seri 600 ujung sayap kiri dan ekor yang horizontal (juga) patah," kata Suprastyo.

Pesawat Batik Air yang bertabrakan, lanjutnya, memuat total 49 penumpang dengan rincian 48 orang dewasa dan satu anak, ditambah tujuh orang kru, termasuk dua awak kokpit. Pesawat itu awalnya akan terbang menuju Makassar.

Baca juga: Pesawat Batik Air dan Transnusa Bertabrakan di Halim

Sementara itu, ATR yang terlibat tabrakan dalam keadaan kosong.

"TransNusa dalam keadaan kosong yang sedang dipindahkan menuju ke apron selatan, yang diawaki dua teknisi di dalam pesawat dan dua teknisi yang ada di towing," ujarnya.

Semua penumpang pesawat selamat, tetapi mengalami shock. Setelah kejadian pukul 20.00 WIB, bandara ditutup sampai pukul 24.00 WIB. Pihaknya bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang menyelidiki penyebab kecelakaan.

Semua pihak terkait, termasuk petugas Air Traffic Control (ATC), baru akan dimintai keterangan Selasa pagi. Ketua KNTK Soerjanto mengamininya.

Saat ini, tim KNKT sedang melakukan pengumpulan data. Pihaknya menyatakan terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan dua pesawat tersebut.

"Kami belum dalam analisis, kalau ditanya kami masih dalam tahap pengumpulan. Kami kumpulkan semua black box. Besok kami akan download untuk keterangan data-data di kedua pesawat tersebut, dan besok kami kembali ke Halim ambil data dari tower dan petugas lainnya," ujar Soerjanto.

Robertus Belarminus / Kompas.com