Bocoran Ahli: 5 Trik Ajaib Agar Berhasil Turunkan Berat Badan

By , Kamis, 7 April 2016 | 10:43 WIB
Trik agar berhasil turunkan berat badan (Nova)

Banyak yang beranggapan bahwa bentuk tubuh merupakan bawaan sejak lahir. Ini yang membuat Anda sulit berhasil turun berat badan.

Juli Triharto penulis buku HypnoLangsing, menekankan bahwa itu hanyalah mitos. “Sebenarnya, 95 persen orang yang kegemukan disebabkan oleh faktor gaya hidup yang menurun dari keluarganya dan hanya 5 persen sisanya yang bersifat genetik. Anggapan bahwa gendut itu turunan akhirnya menyebabkan kepasrahan,” papar hypnotherapist yang 70 persen kliennya perempuan ini. 

Disadari atau tidak, setiap orang memang memiliki kebiasaan makan yang berbeda. Mereka yang memiliki berat badan ideal, sudah terbiasa makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang.

“Itu mereka lakukan tanpa disadari karena itulah yang terprogram dalam alam bawah sadar mereka. Ia cenderung jarang terjebak dalam emotional eating, memiliki metabolisme tubuh baik, tidak sering craving, dan memiliki citra diri yang baik atas tubuhnya, ” ungkap Juli.

BACA: Plus Minus 7 Jenis Diet Agar Tubuh Langsing dan Sehat

Sebaliknya orang dengan berat badan berlebih, menurut Juli, biasanya merasa lelah menahan nafsu makan saat diet sehingga ketika ada kesempatan ia akan balas dendam.

“Setiap perasaan pun dikaitkan dengan makanan, misal kalau sedih, grogi, canggung, ia makan. Lalu meski kenyang, ia akan terus melahap makanan karena sudah terbiasa seperti itu,” lanjut Juli. 

Nah, Juli juga membocorkan five magic rule alias lima cara ajaib agar berhasil menurunkan berat badan. Ini adalah langkah andalan Juli kala menghadapi klien yang sulit mengurangi berat badannya. Bagaimana saja langkahnya?

1. Makan ketika lapar

Bila sering menahan rasa lapar, maka ketika ada kesempatan ia akan makan banyak dan tak dapat dikontrol. Pahami juga bahwa lapar terbagi menjadi dua jenis, yaitu lapar fisik dan lapar emosional.

BACA: Berani Coba Tren Diet Ala Selebritas Ini?

“Pada lapar fisik, tubuh memberi sinyal bahwa ia butuh asupan makanan. Sementara lapar emosi itu perasaan ingin makan karena melihat orang makan, membaui aroma makanan, atau lainnya,” tambah Juli.