Konflik dan masalah datang tanpa diundang, tetapi mau tidak mau harus dibereskan. Membereskan masalah ini bisa menjadi salah satu cara hidup bahagia.
Memang, drama dan masalah yang tak kunjung selesai itu terkadang dikarenakan faktor di luar diri, tapi ada kalanya juga berasal dari dalam diri sendiri. Jadi, jangan biarkan hidup Anda berputar pada satu masalah ke masalah lainnya.
Nah, ini dia cara agar hidup lebih bahagia dan bebas drama:
1. Hindari bergosip
Gosip, untuk sebagian wanita sudah menjadi hobi yang adiktif. Anda perlu tahu bahwa sering membicarakan orang lain bisa membuat hidup dan pikiran menjadi lebih rumit. Sebab ketika sedang bergosip, Anda akan terbawa suasana penuh drama kehidupan orang lain hingga memberikan opini yang Anda pikir paling benar.
Hal yang demikian, tanpa disadari membuat tubuh dan pikiran menjadi lelah. Dilansir dari Psychology Today, pendiri Lead from Within Lolly Daskal mengemukakan bahwa saat kita bergosip dan membicarakan orang lain, terjadi pembenaran moral yang dipaksakan terhadap diri sendiri.
BACA: Ini Penyebab Perempuan Sukses Lebih Sering Digosipkan
2. Jangan terlalu sensitif
Terkadang, masalah kecil dalam hidup bisa menjadi drama tak berkesudahan hanya karena Anda terlalu perasa dan sensitif. Cobalah kuatkan hati dan berusaha untuk bisa lebih tidak peduli terhadap hal-hal yang hanya akan memberikan dampak negatif pada hidup Anda.
“Kenyataannya, semua orang punya pendapat. Jika pada dasarnya dia adalah orang yang tak beretika, maka segala yang dia katakan dan lakukan pun akan demikian. Sebaliknya, jika dia adalah orang yang baik, maka dia pun akan selalu membuat orang lain merasa baik,” jelas Carol Morgan, PhD.
Jadi, saat mendengar ucapan kurang pantas dari orang lain pada Anda, ingat saja bahwa kesalahan bukan Anda, melainkan orang tersebut yang pada dasarnya tidak mempunyai etika dan tidak mengerti sopan santun.
BACA: 7 Cara Mudah Agar Hidup Bahagia
3. Berhentilah berasumsi
“Manusia memiliki kecenderungan berpikiran negatif. Sebab, pikiran kita memang memiliki pola yang bias. Pikiran dan asumsi, bisa jadi salah bisa juga benar. Kesalahan yang kita lakukan adalah begitu saja percaya asumsi itu tanpa dilandasi fakta dan alasan nyata,” urai Chamin Ajian, MS, LCSW, ACT, seorang terapis perilaku kognitif manusia.
Kunci hidup bahagia, kata Ajian, mengurangi kebiasaan berasumsi dan mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi.
Sumber: Kompas Female