5 Cara Aman Gunakan Aluminium Foil untuk Makanan

By nova.id, Sabtu, 1 April 2017 | 05:45 WIB
Amankah gunakan aluminium foil untuk makanan? (nova.id)

Aluminium foil menjadi salah satu perlengkapan dapur yang tidak boleh terlewatkan. Aneka makanan dibungkus dengan aluminimun foil saat diolah dengan cara dikukus atau dipanggang.

Lalu, amankah aluminium foil untuk makanan? Sebenarnya, kandungan aluminium memang berbahaya bagi tubuh. Tidak hanya pada foil saja, aneka peralatan dapur seperti wajan dan sendok juga mengandung aluminium.

Asupan aluminium yang tinggi dapat membuat penyakit tulang dan ginjal. Tapi tenang saja, tidak semua aluminium tidak bisa dipakai untuk urusan makanan.

Anda bisa menggunakan aluminium foil dengan tenang asal memahami cara aman dalam menggunakannya.

1. Hindari Suhu Tinggi

Sebaiknya bungkus makanan untuk dimasak dan jangan membungkus makanan yang masih dalam suhu tinggi ke dalam aluminium foil. Suhu panas akan membuat kandungan di dalam foil masuk ke dalam makanan.

2. Gunakan Tisu

Selain itu, usahakan menggunakan tisu atau pembungkus kertas lainnya untuk membungkus makanan yang langsung dimakan seperti sandwich. Ini untuk menghindari kemungkinan tergigit foil dan memakannya sangat memungkinkan.

3. Jauhkan Makanan Asam

Bila terkena zat asam, foil akan berinteraksi secara kimia. Hal ini akan membuat makanan jadi lembap dan bakteri bisa masuk ke dalam makanan.

Hindari membungkus makanan asam seperti tomat dan cuka. Aneka olahan tomat seperti saus tomat juga harus dihindari.

4. Penyimpanan Aman

Anda juga perlu memikirkan tempat penyimpanan makanan dengan aluminium foil. Microwave menjadi tempat yang harus dihindari sebab dapat memunculkan percikan api dari gelombang yang ditimbulkan.

Selain itu, aluminium foil yang disipan di freezer malah akan membuat kertas cepat sobek dan membuat makanan menjadi bocor.

5. Bukan untuk Makanan Sisa

Hindari pula membungkus sisa makanan dalam aluminium foil. Hal tersebut akan membuat bakteri mudah masuk. Lebih baik, simpan dalam wadah kaca atau plastik.

Sumber: Tabloid Nakita