5 Pertanyaan Populer Tentang Mengajarkan Anak Puasa

By , Kamis, 2 Juni 2016 | 05:12 WIB
Mengajarkan anak berpuasa (Nova)

Bila anak belum akil balig dan Anda ingin mengajarkan puasa, pahami bahwa karakter dan kekuatan fisik anak berbeda. Orangtua pun harus peka ketika mengajarkan anak berpuasa.

“Lihat terlebih dahulu apakah fisiknya sudah kuat untuk berpuasa? Jika anak dalam kondisi kesehatan yang memungkinkan, belajar puasa secara bertahap dapat dilakukan. Jadi ketika anak enggan berpuasa, teliti dulu penyebabnya,” tambahnya.

Dalam artian, jika kondisi anak belum memungkinkan Anda pun tak wajib untuk memaksanya. Sementara jika usia anak sudah cukup dan kondisi kesehatannya baik, Anda pun harus mewajibkan Si Kecil berpuasa.

4. Bagaimana membuat suasana puasa menyenangkan untuk anak?

Mengenalkan puasa pada buah hati harus dilakukan dengan menyenangkan sehingga anak tidak mengingatnya sebagai hari di mana ia tidak boleh makan dan minum.

“Jadi meski dia belum ikut berpuasa, anak harus diikutsertakan di dalam kegiatan-kegiatan selama Ramadan dengan menyenangkan. Misalnya orangtua berkumpul dan makan bersama di satu meja ketika berbuka puasa. Kita ciptakan suasana yang mengenangkan dan membuatnya nyaman, baik dari segi makanan maupun kebersamaan,” ujarnya.

BACA: 7 Trik Sukses Ajari Anak Berpuasa

Bisa juga, Anda mengajak Si Kecil berangkat ke masjid ketika melaksanakan Solat Tarawih. Kebersamaan dalam tradisi yang mungkin jarang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, membuat memori akan  bulan puasa akan diingat sebagai hal yang menyenangkan sehingga ia ingin turut serta berpartisipasi.

5. Bila anak ingin buka puasa sebelum waktunya, harus bagaimana?

Jika anak mulai terlihat lemas karena lapar dan haus, alihkan perhatiannya dengan hal yang menyenangkan pula.

“Ketika ia mengeluhkan lapar atau haus, jangan segera menyuruhnya berbuka. Langkah pertama adalah membujuk dan mengalihkan perhatiannya. Misal, ajak ia membantu mengerjakan persiapan buka puasa seperti belanja bahan makanan atau membantu ibu menyiapkan piring-piring untuk buka puasa,” papar Siti.

Coba tanyakan apa yang buah hati inginkan untuk takjil dan ajak ia membuat atau membelinya. Bisa juga, Anda meminta Si Kecil solat dan katakan bahwa air wudhu akan kembali menyegarkan Si Kecil dan mengembalikan semangatnya.

Hitung berapa hari anak “bolos” puasa untuk dijadikan evaluasi agar tahun selanjutnya lebih baik.