Wanita Ini Depresi dan Dipasung Gara-gara Ditinggal Suami

By nova.id, Kamis, 2 Juni 2016 | 10:30 WIB
Seorang pegawai dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melepaskan Selfianti dari pasungan, Kamis (nova.id)

Tabloidnova.com - Selfianti (28), warga Desa Keisio, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, harus melalui kehidupan secara menyedihkan.

Ibu dua anak ini dipasung di dalam ruangan sempit yang terbuat dari kayu dengan ukuran 2 X 3 meter di depan rumahnya.

Sumiati, ibunda Selfianti, mengatakan, anaknya dipasung lantaran mengalami gangguan jiwa sejak ditinggal pergi sang suami beberapa tahun lalu. Sumiati mengaku tidak tahu penyebab menantunya itu kabur.

"Ia kerap mengamuk tanpa sebab, bahkan merusak barang milik tetangganya. Dia depresi berat tiga tahun terakhir pak sejak ditinggalkan sama suaminya," kata Sumiati, Kamis (2/6/2016).

Selfianti dipasung dengan diikat kain yang telah digulung pada bagian kakinya, kemudian kaki kirinya dijepit dengan potongan kayu.

“Semenjak ditinggal suaminya, anak saya mulai depresi karena rumah yang baru dibangun bersama suaminya belum selesai dan masih sangat membutuhkan biaya besar," tambahnya.

Baca juga: Disiksa Majikan, Pipi Pembantu Rumah Tangga Ini Melepuh

Kondisi kejiwaannya makin parah ketika listrik di rumahnya diputuskan oleh PLN setempat.

"Paling parah waktu sudah mulai merusak barang-barang milik tetangga. Kami pun dari keluarga memilih langkah ini (memasung) lantaran mengganggu para tetangga. Anak saya ini dulunya sehat," tegasnya.

Sumiati mengaku keluarga bukannya tanpa usaha mengobati depresi anak mereka. Selfianti sudah sering mendapat pengobatan baik medis maupun alternatif.

"Sudah sangat sering kami obati, Pak. Mulai dari dukun kampung hingga dirujuk ke Makassar. Tetap tidak sembuh. Sudah jutaan uang yang habis. Kini kami tidak sanggup lagi," katanya.

Kini, pihak keluarga hanya bisa pasrah dengan kondisi Selfianti. Mereka pun berharap ada uluran tangan dari para dermawan dan pemda setempat guna membantu penyembuhan Selfianti.

Sementara itu kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur belum bisa ditemui terkait masalah tersebut.

Suparman Sultan / Kompas.com