Para orangtua khususnya ibu rumah tangga yang senantiasa mendampingi anak di rumah pasti seringkali menemukan kondisi dimana balita mulai rewel saat sedang belajar berpuasa ketika memasukin bulan suci Ramadan.
Sebentar-sebentar bilang ‘Ma, aku lapar…”, atau “Mama, aku haus, kapan boleh minumnya?”.
Ya, mengajari anak membiasakan diri berpuasa sejak dini memang bukan hal mudah. Butuh kesabaran dan juga ketulusan serta kasih sayang untuk mendidik anak untuk belajar berpuasa. Selain itu, sebagai orangtua kita pun harus lebih kreatif untuk menyiasati saat mengalami kondisi dimana anak rewel saat sedang belajar berpuasa.
Lalu, bagaimana tips jika si balita rewel saat sedang belajar ibadah puasa? Berikut tips jitu mengajari balita berpuasa dari tabloidnova.com:
Latih anak dengan membatasi waktu makan camilan secara teratur setidaknya 2 minggu sebelum berpuasa Cara ini cukup ampuh untuk mulai mengajarkan anak soal ibadah puasa. Kendala yang paling sering ditemui ialah ketika anak memiliki kebiasaan makan dan camilan yang tidak teratur sehingag membuat anak sukar menahan nafsu mengunyah dan sebagainya.
Misalnya, terapkan waktu sarapan, makan siang, makan sore ataupun makan malam sesuai jadwalnya. Jangan biarkan anak terbiasa makan dengan jadwal yang berantakan. Seperti makan siang di jam 2 kemudian makan camilan di jam 3 hingga jam 6 dan makan malam di jam 9 malam.
Hal di atas akan membuat anak tidak memiliki aturan untuk makan sekaligus membiasakan tubuhnya beradaptasi untuk berhenti makan ataupun camilan sesuai kondisi tubuhnya.
Baca: Ayo, Buat Puasa Menyenangkan Bagi Anak
Ajari anak secara bertahap Jangan langsung memaksa anak untuk ibadah puasa penuh dengan cara memarahinya atau mengancamnya dan lain sebagainya. Hal ini justru akan membuat buah hati kapok, merasa takut dan tersudut.
Ingat, apapun yang dilakukan anak dalam keadaan senang, fokus dan juga ikhlas akan membuat dia teratur untuk menjalankannya.
Mulailah dengan membatasi balita makan dan minum 3-4 jam, kemudian biarkan ia melahap makanannya. Jika selama seminggu berhasil dan anak sudah terbiasa dan mulai kuat. Maka Anda bisa mulai menambahkan waktunya, semisal 4-6 jam agar tubuh dan pikiran anak semakin beradaptasi.
Ini pun terkait soal waktu sahur. Jangan memaksakan balita Anda untuk ikut menyantap sahur dengan membangunkannya. Apalagi jika ia baru berusia sekitar 2-3 tahun. Terpenting adalah bagaimana ia mulai mengenal makna puasa dan tata cara puasa sejak dini yang tentunya disesuaikan dengan kondisi fisik dan perkembangan psikologisnya.
Baca: 5 Pertanyaan Populer Tentang Mengajarkan Anak Puasa
Jangan langsung memarahi anak dan mengejeknya Apapun yang berkonotasi negatif dan mengecilkan ‘semangat’ balita saat sedang berpuasa harus dihindari. Contoh, ketika anak mulai rewel karena merasa lapar saat menuju siang atau sore hari. Maka, Anda bisa memberi pengertian untuk bersabar sembari mengecek kondisi fisiknya. Jika memang tidak memungkinkan dan khawatir kesehatan anak tidak kuat, maka Anda bisa memperbolehkannya untuk makan dan minum. Kemudian mengajaknya kembali untuk berpuasa.