Anda pasti pernah mengalami kondisi dimana perut terasa kembung dan nyeri akibat naiknya asam langsung saat puasa?
Gastro esophageal reflux disease (GERD) atau yang dikenal dengan kondisi naiknya asam lambung. Umumnya, GERD kambuh saat sedang menjalani puasa.
Dokter spesialis penyakit Dalam serta konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Epistel P Simatupang mengungkapkan, ada beberapa kebiasaan saat puasa yang memicu naiknya asam lambung.
"Misalnya, sesudah makan langsung tidur. Ketika lambung terisi penuh, itu memudahkan sekali naik ke esofagus," jelas Epistel di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (7/6/) tentang penyebab perut terasa kembung dan nyeri saat puasa.
Baca: Penyebab Perut Lebih Sering Kentut dan Terasa Kembung
Posisi berbaring saat tidur itulah yang bisa menyebabkan isi lambung, termasuk asam lambung, berbalik arah ke kerongkongan. GERD bisa menyebabkan dada terasa panas atau seperti terbakar dan sesak.
Menurut Epistel, setelah makan sebaiknya jangan langsung berbaring. Posisi tidur atau berbaring dapat membuka katub lambung yang memudahkan naiknya asam lambung.
Posisi berbaring pun seharusnya lebih tinggi dari lambung untuk mencegah GERD. Epistel mengatakan, naiknya asam lambung sering kali kambuh akibat terlalu banyak makan sebelum tidur malam.
Baca: Kenali 7 Gejala Asam Lambung Naik, Wajib Tahu!
Idealnya, makanlah 2-3 jam sebelum tidur. Dengan melakukan hal ini, Anda memberi waktu pada sistem pencernaan untuk mencerna makanan.
Jenis asupakan makanan saat sahur maupun berbuka puasa pun bisa memengaruhi kenaikan asam lambung. Menurut Epistel, hindari makan berlebihan secara sekaligus saat berbuka puasa, hindari makanan berlemak tinggi, dan kopi karena bisa merangsang asam lebih banyak lagi.
Dian Maharani/KompasHealth