5 Fakta Penting Tentang Pembekuan Sel Telur untuk Digunakan Kemudian Hari

By nova.id, Senin, 20 Juni 2016 | 05:09 WIB
Sperma Tumpah Setelah Ejakulasi Masih Bisa Hamil Nggak (nova.id)

Simpan beku sel telur adalah penyimpanan sel telur yang diambil di ovarium wanita untuk digunakan kemudian hari. Cara ini dapat meningkatkan peluang kehamilan wanita di usia tua.

Di sebuah kota di Jepang, simpan beku sel telur bahkan dianjurkan untuk meningkatkan angka kelahiran yang rendah. Di sana, wanita yang melakukan pembekuan sel telur akan mendapat bantuan biaya. Pemerintah pun menggelontorkan sejumlah dana untuk penelitian pembekuan telur.

Metode simpan beku sel telur ini juga sudah dikembangkan di Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut lima hal tentang pembekuan sel telur seperti dikutip dari Livescience.com.

1. Pembekuan sel telur tak dianjurkan untuk wanita subur yang ingin menunda kehamilan

Simpan beku sel telur sebenarnya ditujukan untuk wanita yang mengalami kondisi medis tertentu, misalnya terkena kanker pada usia muda.

American Society for Reproductive Medicine (ASRM) tahun 2012 menyatakan, prosedur pembekuan sel telur tidak dianjurkan untuk wanita subur yang sengaja menunda kehamilan.

BACA: Begini Siklus Perjalanan Sel Telur Sebelum Dibuahi

Meskipun peminat mulai banyak, prosedur ini masih bukan cara yang dianjurkan untuk wanita yang ingin menunda memiliki anak, setidaknya tidak di Amerika Serikat.

2. Masih sedikit wanita yang menggunakan kembali sel telur beku

Wanita yang menjalani prosedur pembekuan sel telur masih sangat sedikit dan yang kembali menggunakannya di kemudian hari juga sangat rendah.

Dalam penelitian terbaru di klinik kesuburan Santa Monica, California, ada 232 wanita yang menjalani simpan beku sel telur sejak tahun 2007-2012. Tetapi tahun 2015, sebanyak 95 persen wanita tersebut belum menggunakan sel telurnya.

3. Pembekuan sel telur tak menjamin kehamilan saat digunakan

Meski sudah menjalani pembekuan sel telur pada usia muda, belun tentu kehamilan akan terjadi ketika sel telur digunakan di usia tua. Hasil studi di Eropa terhadap sel telur beku dari donor di bawah usia 30 tahun, menunjukkan tingkat kehamilan 36 -61 persen ketika digunakan.

4. Simpan beku sel telur lebih baik dilakukan di usia muda

Kemungkinan kehamilan lebih besar jika seorang wanita menggunakan telur beku yang saat itu diambil pada usia muda, misalnya usia 20-an atau awal 30 tahun. Sebuah studi menunjukkan, wanita yang melakukan simpan beku sel telur pada usia 38 tahun, kemungkinan untuk hamil ketika menggunakannya hanya 10 persen.

BACA: Peran Sperma dan Sel Telur Saat Pembuahan

5.Bayi yang lahir dengan prosedur simpan beku sel telur belum populer

Belum ada data persis berapa bayi yang berhasil dilahirkan dari prosedur simpan beku sel telur. Prosedur ini pertama kali digunakan tahun 1986. Menurut USC Fertility Center, sekitar 5.000 bayi telah lahir dari prosedur simpan beku sel telur dii seluruh dunia.

Sumber: Kompas Health