Indikasi Risiko Jenis Penyakit Dari Warna Bola Mata, Wajib Tahu!

By nova.id, Senin, 25 Juli 2016 | 08:15 WIB
Indikasi Risiko Jenis Penyakit Dari Warna Bola Mata, Wajib Tahu! (nova.id)

Menurut Rachel Bishop, MD, kepala divisi layanan dan konsultasi National Eye Institute, ternyata ada lebih dari satu gen yang terlibat dalam menentukan warna bola mata seseorang.

Seperti halnya kulit, warna bola mata cenderung mirip pada orang-orang beretnis sama. Namun, warna mata Anda dengan putri Anda atau saudara dekat mungkin juga sedikit berbeda. Ini karena di dalam diri Anda dan mereka ada perpaduan beberapa gen yang mungkin juga sedikit atau banyak berbeda.

Perpaduan gen-gen ini juga bisa menurunkan atau meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit tertentu. Dengan kata lain, indikasi risiko jenis penyakit dari warna bola mata sebenarnya bisa dilakukan. Berikut kajian studi mengenai warna bola mata yang menentukan risiko penyakit yang diderita.

Baca: Heterochromia Iridium, Ketika Dua Bola Mata Berbeda Warna

1. Bola mata berwarna gelap lebih berisiko katarak. Sebuah studi tahun 2000 yang diterbitkan dalam American Journal of Ophthalmology menemukan bahwa orang bermata gelap memiliki risiko 1,5 sampai 2,5 kali lebih besar menderita katarak.

Melindungi mata dari sinar ultraviolet adalah salah satu langkah penting pencegahan katarak bagi siapa pun.

Para peneliti merekomendasikan Anda, terutama yang memiliki bola mata berwarna gelap, untuk memakai sunglasses dengan filter UVA dan B 100 persen dan memakai topi lebar untuk menghalagi sinar matahari langsung masuk ke mata Anda.   2. Vitiligo kurang umum di antara orang bermata biru. Sebuah ulasan penelitian tahun 2012 mengenai vitiligo yang diterbitkan di jurnal Nature menemukan penyakit autoimun, yang menyebabkan hilangnya warna kulit, bukan sesuatu yang umum terjadi pada orang dengan mata biru.

Dari hampir 3.000 pasien vitiligo yang semuanya berasal dari ras Kaukasia, 27 persen di antaranya memiliki bola mata biru, 30 persen memiliki bola hijau dan 43 persen memiliki mata cokelat.

Para peneliti menemukan bahwa variasi dua gen, TYR dan OCA2 yang menentukan warna biru bola mata seseorang lah yang menurunkan risiko vitiligo, kata penulis studi Richard A. Spritz, MD, direktur program genomik di University of Colorado School of Medicine.

Baca: Waspada Gejala Stroke Mata yang Berisiko Kebutaan Permanen

3. Melanoma lebih banyak terjadi pada orang dengan mata biru. Dari sudut pandang genetik, "melanoma dan vitiligo terlihat seperti mereka berlawanan," kata Spritz. "Variasi yang sama yang kita lihat dapat menurunkan risiko vitiligo ternyata dapat meningkatkan risiko melanoma."   4. Orang dengan bola mata gelap lebih sensitif terhadap alkohol. Jika bola mata Anda berwarna hitam atau cokelat, sebaiknya Anda tidak minum alkohol sebanyak teman Anda yang bernola mata biru atau hijau, menurut sebuah studi tahun 2001 yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Individual Differences.

Para peneliti menemukan bahwa kasus penyalahgunaan alkohol lebih banyak terjadi pada wanita berbola mata terang. Mereka menduga, ini karena orang-orang berbola mata gelap lebih sensitif terhadap alkohol sehingga lebih jarang bersentuhan dengan alkohol.

Baca: Ubah Warna Bola Mata dengan Operasi Laser, Berminat Coba?

5. Perempuan dengan mata berwarna terang lebih mampu menahan rasa sakit. Dalam penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Pain Society 2014, profesor anestesiologi Inna Belfer, MD, PhD, memaparkan tentang temuannya mengenai perempuan dengan bola mata berwarna terang mungkin memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Belfer mengamati sekelompok kecil wanita sebelum dan setelah melahirkan. Dia menemukan bahwa perempuan bermata gelap lebih banyak menunjukkan kecemasan dan gangguan tidur dalam menanggapi pengalaman rasa sakit.

Perempuan bermata gelap juga mengalami penurunan rasa sakit yang lebih besar setelah menerima obat pereda sakit epidural. Ini menunjukkan mereka lebih peka terhadap rasa sakit dibanding wanita bermata terang.

Baca: 6 Kelainan Mata yang Kerap Dialami Anak

6. Orang bermata bermata terang lebih berisiko mengalami degenerasi makula. Salah satu penyebab paling umum kehilangan penglihatan setelah usia 50 tahun adalah degenerasi makula atau AMD.

Beberapa studi kecil juga menyimpulkan bahwa selain merokok dan faktor genetik, risiko degenerasi makula juga dipengaruhi oleh warna bola mata seseorang.   7. Warna bola mata berubah bisa berarti ada sesuatu yang salah. Jika bagian putih mata Anda menjadi memerah, Anda mungkin memiliki alergi yang tidak terdiagnosis. Jika menjadi kuning, Anda mungkin memiliki masalah hati.

Jika hanya satu mata yang berubah warna, itu bisa menjadi tanda munculnya penyakit warisan seperti neurofibromatosis, yang menyebabkan tumor jaringan saraf, atau sindrom Waardenburg, yang biasanya menyebabkan tuli dan kulit memucat. Atau bahkan bisa merupakan sinyal Anda memderita melanoma iris, jelas Bishop.

Lily Turangan/KompasHealth Sumber: Prevention