Efek 'Screen Time' pada Anak : Gangguan Bicara Hingga Cyber Bullying

By nova.id, Kamis, 28 Juli 2016 | 07:00 WIB
Dampak keseringan bermain gadget dengan posisi yang salah rentan bikin anak mengalami sakit di tulang belakang. (nova.id)

Coba sebutkan mana bentuk screen time yang paling intens dilakukan anak Anda sehari-hari? Nonton tv, main game, melihat video di ponsel, meng-update media sosial di gadget?

Di era teknologi sekarang, screen time adalah istilah yang mengacu pada kegiatan yang amat bergantung pada gadget. Dan ketergantungan ini menjangkiti generasi usia produktif (dewasa) hingga balita.

Baca: 3 Ciri Utama Anak Kecanduan Main Gadget

Bahkan, maraknya pemakaian gadget pada anak-anak, membuat American Academy of Pediatrics merilis rekomendasi penggunaan gadget pada 2011 lalu, agar bayi berusia di bawah 2 tahun sama sekali tidak boleh menonton televisi.

Sedangkan untuk anak yang berusia lebih besar, disarankan hanya boleh screen time maksimal 2 jam per hari. Orangtua tentu perlu membatasi screen time tersebut.

Baca: Keseringan Main Gadget Bikin Anak Rentan Sakit Tulang Belakang

Dokter spesialis anak Catharina Mayung Sambo mengatakan, jika tidak dibatasi, screen time bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang anak. Lebih lanjut, Mayung mengungkapkan, screen time berlebihan pada anak di bawah usia 2-3 tahun, bisa menimbulkan gangguan bicara dan bahasa.

Baca: Waspada, Gadget Bisa Sebabkan Anak Terlambat Bicara

"Masih banyak dampak lain yang sedang diteliti kalau anak terlalu banyak screen time. Ada juga pengaruh screen time terhadap pola tidur anak," kata Mayung dalam diskusi memeringati Hari Anak Nasional di Gedung Kementerian Kesehatan, Rabu (27/7/2016).

Baca: Cybersickness, Dampak Keseringan Main Game di Gadget

Sekretaris Hubungan Masyarakat Ikatan Dokter Anak Indonesia ini menjelaskan, pola tidur yang terganggu bisa memengaruhi tumbuh kembang anak. Ia mengungkapkan, kurang tidur bisa membuat anak lebih rewel, penurunan memori otak, dan kurang konsentrasi di sekolah.

Selain itu, anak-anak yang sangat aktif di media sosial rentan terkena cyber bullying. Pada akhirnya, anak yang terkena cyber bullying pun bisa mengalami gangguan tumbuh kembang.